Berita Bali

MOGI Amor Ing Acintya, Anggota DPRD Bali Jro Nyoman Ray Yusha Berpulang, Ngantor Pakai Kursi Roda

Politisi yang berasal dari Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng tersebut meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah Denpasar. 

ISTIMEWA
SOSOK - Jro Nyoman Ray Yusha semasa hidup. 

Keaktifannya membangun partai di daerah asalnya menjadikan ia salah satu figur penting yang disegani dalam tubuh Gerindra Bali. 

Menurut informasi, Ray Yusha meninggal dunia karena luka lambung. Harja mengaku, pertama kali bertemu dengannya pada tahun 2007 lalu.

Saat itu, Ray Yusha hendak mencalonkan diri sebagai Bupati Buleleng. Saat itu Harja ditunjuk menjadi tim hukumnya. 

“Beliau selalu turun ke lapangan untuk memastikan dan menyelesaikan persoalan yang ada. Semangatnya sangat kencang,” jelas Harja.

“Kami sangat terkejut dan bersedih. Tapi kami mengikhlaskan kehendak Yang Maha Kuasa. Mohon doanya, semoga arwah beliau bisa menyatu pada Sang Pencipta,” tutur Astawa.

Pihak keluarga dan kader partai masih melakukan koordinasi terkait prosesi pengabenan. Mengingat di Desa Tajun, Buleleng kini sedang melangsungkan karya (upacara agama).

Saat ini, jenazah Ray Yusha berada di RSUP Prof. Ngoerah sambil menunggu kepastian waktu pemulangan ke rumah duka. 

Lebih lanjut, Astawa menyebut Perda tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) menjadi produk terakhir almarhum Jro Ray Yusha. Perda ini dibuat atas keinginan almarhum sendiri, dan akan disahkan dalam waktu dekat.

“Dia menyampaikan Perda RPPLH yang dibuat ini harus berkualitas, tidak boleh asal-asalan. Perda ini akan menjadi karya terakhir beliau, yang sangat luar biasa. Beliau tidak mau berdiam diri walaupun sudah lanjut usia. Sehingga itu menjadi motivasi kami yang muda-muda ini. Kepergian beliau membuat kami sangat kehilangan,” tandasnya. 

Ray Yusha yang juga anggota DPRD Bali ini disebut sebagai sosok kader yang penuh semangat. Hal itu diungkapkan Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, Minggu (5/10).

De Gadjah pun mengungkapkan duka citanya atas kepergian almarhum.  Ia menilai almarhum merupakan sosok kader Gerindra yang semangat dan menghargai yang lebih muda.

“Kami berduka yang mendalam kehilangan sosok kader yang semangat dan sangat menghargai yang lebih muda walaupun beliau banyak pengalaman,” kenangnya. (ni luh putu wahyuni sri utami/i putu suparta)

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved