Berita Bali

ITDC Bali Kembangkan Sistem Pencahayaan Cerdas Berbasis Teknologi IoT Bersama Signify

ITDC selama terbuka untuk kolaborasi dengan banyak pihak dan salah satunya kini dengan Signify.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Direktur Operasi ITDC Troy Reza Warokka (paling kanan) saat memberikan keterangan usai melakukan penandatanganan MoU dengan Signify. ITDC Bali Kembangkan Sistem Pencahayaan Cerdas Berbasis Teknologi IoT Bersama Signify 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dalam rangka memperkuat sinergi antara sektor pariwisata dan teknologi berkelanjutan, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan PT Signify Commercial Indonesia tentang Pengembangan Infrastruktur pada Destinasi Pariwisata.

Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sistem pencahayaan dan infrastruktur cerdas berbasis teknologi IoT Interact di destinasi pariwisata yang dikelola ITDC, antara lain The Nusa Dua, The Mandalika, dan The Golo Mori. 

Melalui inisiatif ini, kedua pihak berkomitmen mendorong terwujudnya kawasan pariwisata yang efisien energi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Operasi ITDC Troy Reza Warokka dan Director and Commercial Leader Professional Signify Lucas Ardhana, pada Sabtu 25 Oktober 2025, di Wantilan Kantor The Nusa Dua.

Baca juga: Jelang Nusa Dua Festival 2025, ITDC Bali Lepas 100 Tukik Wujud Nyata Pariwisata Berkelanjutan

"Salah satu yang ditekankan oleh Direksi kepada tim di seluruh kawasan (Nusa Dua, Mandalika, Golomori) harus melakukan efisiensi dalam berbagai hal. Salah satunya adalah efisiensi kita lakukan dalam banyak hal, termasuk dalam hal penerangan," ujar Troy Warokka.

ITDC selama terbuka untuk kolaborasi dengan banyak pihak dan salah satunya kini dengan Signify.

Di mana dalam mengelola satu kawasan pariwisata seperti The Nusa Dua membutuhkan biaya tidak sedikit dan sangat kompleks.

"Biaya pengeluaran pengelolaan kawasan pariwisata itu tidak murah, ongkosnya besar karena mulai dari banyak hal lah. Mulai dari fasilitas rumputnya saja. Ini lahannya sangat besar (Nusa Dua). Belum lagi kebutuhan-kebutuhan lain," imbuh Troy. 

Pihaknya berharap kolaborasi dengan Signify ini ada efisiensi yang cukup besar dari penggantian penerangan berbasis teknologi IoT Interact di kawasan The Nusa Dua dan akan dilakukan juga di Mandalika serta Golomori.

Disinggung apakah selama ini kawasan pariwisata The Nusa Dua kurang terang dalam hal lampu penerangannya?

Troy menyampaikan bahwa bukan masalah kurang terang namun bagaimana penerangan itu memberikan rasa aman dan nyaman untuk para turis yang masuk ke sini.

"Kalau kurang terang dan sebagainya itu kita sudah perhitungkan dari awal komposisi terangnya seperti apa. Namun memang yang paling benar adalah bagaimana terang itu bukan berarti terang benderang seperti itu. Karena kan kawasan ini ada standarnya (tingkat penerangannya di setiap titik)," ungkap Troy.

Menurutnya yang paling penting bagaimana orang masuk ke sini tidak menemukan suasana yang remang-remang, yang gelap.

Terang itu identik dengan sesuatu yang aman, nyaman dan bagaimana orang bisa menikmati jogging di malam hari, pagi hari bahkan dengan tenang karena memang ditumpu oleh pencahayaan yang baik.  

"Tadi disampaikan bahwa dari sisi opexnya (biaya operasional harian) itu akan terasa langsung. Nah, mudah-mudahan ini salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan oleh ITDC," ucap Troy.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved