Berita Bali
Pengangguran Terbuka di Bali Capai 43 Ribuan, Ditarget Turun Jadi 1 Persen
Bursa Kerja di Gedung Dharmanegara Alaya, Denpasar, bursa kerja merupakan salah satu upaya menekan angka pengangguran.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Per Februari 2025, jumlah angkatan kerja di Bali sebanyak 2,37 juta.
Dan untuk jumlah pengangguran terbuka di Bali mencapai 1,58 persen.
Jumlah ini setara dengan 43 ribuan orang.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali, Ida Bagus Setiawan saat membuka Bursa Kerja di Gedung Dharmanegara Alaya (DNA) Denpasar, Kamis 6 November 2025.
"Untuk pengangguran terbuka 1,58 persen pada Februari 2025, itu sekitar 43 ribuan yang belum dapat pekerjaan," paparnya.
Baca juga: Merantau ke Bali, Pengangguran ini Jadi Spesialis Curanmor, Gasak 3 Motor, Jual di Marketplace
Namun dirinya menyebut, kemungkinan tidak semua belum bekerja.
Karena bisa saja ada yang sedang off dan terkena sensus.
Meski demikian, menurutnya Pemprov Bali akan berusaha menekan pengangguran menjadi satu persen.
"Untuk menekan angka pengangguran tidak hanya dari Disnaker saja, tapi harus lintar sektor. Makanya kami melibatkan berbagai pihak termasuk Kadin dalam bursa kerja ini," paparnya.
Setiawan menambahkan, bursa kerja merupakan salah satu upaya menekan angka pengangguran.
Dan jika efektif, pihaknya akan menggelar ke kabupaten di luar Denpasar.
Selain itu, pihaknya juga akan memanfaatkan 7 Balai Latihan Kerja (BLK) di Bali.
"Ada 6 BLK di Kabupaten dan 1 di Provinsi. Yang sudah ada BLK itu di Badung, Denpasar dan Klungkung," paparnya.
Melalui BLK angkatan kerja bisa mengikuti latihan baik dari nol maupun untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki.
Pihaknya juga mengimbau tenaga kerja yang akan ke luar negeri minimal menguasai bahasa.
"Di BLK sudah semua mencoba melakukan pelatihan khusus ke masyarakat dan salah satunya bahasa," paparnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.