Berita Bali

Bali Jadi Role Model Digitalisasi Yang Inklusif Di Indonesia

QRIS kini digunakan oleh lebih dari 58 juta pengguna dan 41 juta merchant hingga Triwulan III 2025, dengan nilai transaksi menembus Rp1,9 kuadriliun. 

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Peresmian booth Tourism Information Center di terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai yang diinisiasi Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali. Bali Jadi Role Model Digitalisasi Yang Inklusif Di Indonesia 

Sebagai upaya mewujudkan Bali sebagai Pulau Digital, Pemerintah Provinsi Bali menetapkan tiga arah kebijakan utama yaitu membangun kebijakan digital dari hulu ke hilir, memperluas infrastruktur digital hingga pelosok, dan meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pelayanan publik serta kehidupan masyarakat sehari-hari. 

“Festival ini menjadi wadah nyata untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi, mewujudkan Bali Pulau Digital yang terhubung, inklusif, dan berdaya saing tinggi berbasis teknologi dengan tetap berlandaskan nilai-nilai adat”, jelas Ayu. 

Pernyataan tersebut juga sejalan dengan Muhammad Neil El Himam yang menyampaikan bahwa potensi ekonomi kreatif di Indonesia dan di Bali sangat besar dan perlu didukung oleh Transformasi Digital. 

Nilai pasar ekonomi kreatif Indonesia diproyeksikan mencapai sekitar USD 200 miliar pada tahun 2030, dengan dukungan lebih dari 143 juta pengguna media sosial. 

Ke depan, diperlukan penguatan kolaborasi dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan, sejalan dengan asta ekraf, yaitu delapan arah kebijakan utama pengembangan ekraf nasional. 

“Hal ini menjadi kunci dalam mewujudkan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Neil.

Pada kesempatan ini, Erwin Soeriadimadja juga menyampaikan semangatnya atas penyelenggaraan Baligivation 2025. 

Pertumbuhan ekonomi Bali tercatat tinggi mencapai 5,88 persen yoy pada triwulan III 2025, menduduki peringkat ke-4 secara nasional. 

Sektor pariwisata masih menjadi penggerak utama ekonomi Bali, seiring dengan tingginya kunjungan wisatawan. 

Hal ini juga memperkuat besarnya potensi pariwisata di Bali untuk menyumbang devisa pariwisata hingga mencapai 64,29 persen.

“Apa yang telah dicapai Bali dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik tidak lepas dari ekspansi digitalisasi di Provinsi Bali yang semakin masif. Digitalisasi di Bali telah menjadi mesin penggerak pertumbuhan, dan terlebih lagi turut mendorong kesejahteraan masyarakat,” tutur Erwin. 

Hal tersebut dapat digambarkan melalui 3 transmisi digitalisasi, yaitu inflasi yang terjaga, inklusi keuangan, serta akses pasar yang lebih luas. 

Ke semuanya ini dapat terwujud melalui 3C: commitment, collaboration, dan communication.(*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved