Berita Bali
ICCES 2025 di Bali, Sandiaga Uno Dorong Pariwisata Hijau Pulau Dewata Hadapi Ancaman Limbah Plastik
Rusdi Palureng menyatakan pihaknya akan terus mensosialisasikan program bumi hijau seperti zero emisi
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Rusdi menegaskan kesiapan unit lokal dalam memastikan praktik hijau berjalan di wilayah Bali dan sekitarnya.
Pada kesempatan yang sama, Chairman of the Institute for Circular Economy and Sustainability Transformation (ICEST), Suharman Noerman, menjelaskan bahwa ICCES dilatarbelakangi oleh keprihatinan global atas tiga krisis.
Pemanasan global, polusi udara, serta keterbatasan Sumber Daya Alam yng semuanya memiliki dampak langsung pada masa depan pariwisata Bali.
Menurut Suharman, solusi fundamentalnya adalah mengubah pola bisnis korporasi dari model linier (mengambil, mengolah, dan membuang) menjadi circular model.
Ekonomi sirkular itu sendiri berfokus pada penggunaan kembali, perbaikan, pembaruan, dan daur ulang produk untuk mempertahankan nilainya selama mungkin.
"Ekonomi sirkular mengubah limbah menjadi peluang, mengurangi penggunaan sumber daya alam baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan," papar Suharman.
Dengan digelarnya ICCES perdana di Bali, ICEST berharap terjadi transisi nyata dari ekonomi linier menjadi ekonomi sirkular.
Di mana pemanfaatan limbah menjadi bentuk material atau energi baru bisa menjadi kultur korporasi.
Konferensi yang digelar di Grand Mercure Seminyak Bali ini turut dihadiri oleh para CEO dengan praktik ekonomi sirkular dan pembicara dari berbagai negara seperti Belanda, Jepang, China, Singapura, hingga Swedia.
Serta melibatkan stakeholder nasional seperti Bappenas dan BSN, menegaskan posisi strategis Bali sebagai pelopor transisi ekonomi hijau di Indonesia. (*)
Kumpulan Artikel Bali
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/ICCES-2025-di-Bali-Sandiaga-Uno-Dorong-Pariwisata-Hijau-Pulau.jpg)