Berita Nasional
Mindset Antar Generasi Berbeda, Ini Sebab Bisnis Keluarga Tak Mampu Bertahan di Generasi Ketiga
salah satu kunci utama alih generasi adalah komunikasi antar generasi yang sangat berbeda cara berpikirnya.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Bahas cara bisnis keluarga dapat bertahan di lintas generasi, PT. BPR Bank Kertiawan menggelar Sharing Moment of Partnership and Trust – The Next Chapter of Business, Jumat 14 November 2025.
Tiga narasumber hadir pada acara tersebut berbagi pengalaman dan sudut pandang, di antaranya motivational speaker Helmy Yahya, Owner Kutus-Kutus dan Djugo Fazli Hasniel Sugiarto, serta Owner BPR Bank Kertiawan Kertiawan Agus Adi Putra.
Topik besar yang diangkat adalah tantangan alih generasi bisnis isu yang kian relevan di tengah perubahan zaman dan perbedaan pola pikir antara generasi pendiri dengan generasi penerus.
Di hadapan ratusan peserta, Helmy Yahya menggarisbawahi bahwa banyak bisnis keluarga tidak mampu bertahan hingga generasi ketiga.
Baca juga: Ujung Tanduk Ekonomi Bali, LPS Beri Pelatihan ke BPR & BPRS di Bali, Salah Satunya Diajari Cessie
Ia menyebutkan data yang menunjukkan penurunan drastis keberlangsungan bisnis lintas generasi.
“Ada tren sekarang kan dunia itu sudah berubah. Bisnis sudah berubah dan terjadi peralihan. Kenapa anak-anak tidak mau melanjutkan bisnis orang tuanya? Padahal orang tuanya tuh semua orang tua kepengin agar bisnisnya yang dibangun susah payah itu diteruskan oleh ahli warisnya. Kenapa banyak sekali gagal? Ada yang mengatakan (rumus) 130 10 3,” ujarnya.
“Dari generasi pertama ke generasi kedua itu yang bertahan tinggal 30 persen. Dari dua ke tiga 10 persen, setelahnya itu 3 persen-an,” imbuhnya.
Menurutnya, salah satu kunci utama alih generasi adalah komunikasi antar generasi yang sangat berbeda cara berpikirnya.
“Mindset antara generasi itu sudah berbeda. Saya akan bongkar semuanya hari ini supaya ini kita ke depan bisa melanjutkan bisnis,” katanya.
Helmy juga menyoroti bahwa banyak anak lebih memilih membangun bisnis baru karena perkembangan teknologi yang sangat cepat.
“Kadang-kadang banyak anak yang justru membuat bisnis-bisnis baru, sekarang sangat digital, bisnis yang ada AI-nya,” jelasnya.
Ia bahkan menuturkan sedang bersiap meluncurkan akademi AI untuk membantu anak muda Indonesia memproduksi konten video berbasis kecerdasan buatan.
“Menurut saya ke depan lebih banyak storytelling. Dan cara bercerita yang paling baik sekarang adalah menggunakan video, (seperti) menggunakan TikTok,” ungkapnya.
Helmy menegaskan bahwa BPR memiliki kekuatan lokalitas yang harus terus dijaga.
“BPR itu menduduki punya kelebihan yang sangat luar biasa. Ada kelebihan-kelebihan yang harus kita pertahankan ini kan mengangkat kelokalan,” katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Mindset-Antar-Generasi-Berbeda-Ini-Sebab-Bisnis-Keluarga-Tak-Mampu-Bertahan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.