Bisnis
INDUSTRI Keramik Kembali Pulih, Produksi Naik 16 Persen Jadi 392,7 Juta M², Disokong Pasar Domestik
Kenaikan volume produksi dan utilisasi industri keramik terdorong oleh katalis positif dari kebijakan pemerintah.
Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto mengungkapkan, para importir kini bersinergi dengan produsen lokal melalui skema Original Equipment Manufacturing (OEM).
Dengan konsep ini, importir tidak lagi harus mendatangkan produk dari luar negeri, tetapi bekerja sama dengan pabrikan dalam negeri untuk memproduksi keramik dengan merek mereka sendiri.
“Hampir 90 % importir besar yang bonafide telah menandatangani kontrak OEM dengan industri keramik nasional, dan mereka mengaku lebih puas dibanding mengimpor sendiri,” ungkap Edy.
Edy membeberkan, industri keramik nasional menawarkan sejumlah kelebihan yang membuat konsep OEM semakin diminati. Pertama, kepastian pasokan dan ketepatan waktu pengiriman, sehingga tidak ada keterlambatan akibat proses logistik internasional.
Kedua, harga lebih stabil karena tidak dipengaruhi fluktuasi kurs valuta asing. Ketiga, pelayanan purna jual dan garansi kualitas yang tidak mungkin diperoleh jika melakukan impor langsung.
“Keunggulan tersebut membuat ekosistem industri keramik nasional semakin kompetitif, sekaligus memperkuat substitusi impor di sektor penunjang pembangunan dan properti," imbuh Edy.
Asaki menilai hasil ini menunjukkan efektivitas sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan pelaku pasar. Edy pun berharap kebijakan yang mendukung industri dalam negeri dapat terus dipertahankan sehingga pertumbuhan positif dapat berlanjut pada tahun-tahun berikutnya
“Dengan permintaan keramik nasional yang terus meningkat, ditambah kemampuan produsen dalam negeri yang semakin kuat, sektor keramik diproyeksikan akan menjadi salah satu motor penggerak industri manufaktur nasional pada tahun 2026,” tandas Edy. (kontan)
Proyeksi Tembus 73 % di Akhir 2025
Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto menjelaskan industri keramik juga berhadapan dengan tantangan dari sisi bahan baku dan energi. Edy juga masih menyoroti persoalan pasokan dan harga gas industri, serta gangguan pasokan bahan baku keramik yakni clay dan feldspar yang mayoritas berasal dari Jawa Barat.
Di samping itu, Asaki berharap program 3 juta rumah dari pemerintah bisa segera terealisasi agar bisa mengerek naik permintaan keramik. Apabila berbagai tantangan tersebut bisa teratasi, Asaki memprediksi tingkat utilisasi industri keramik nasional bisa melaju di level 80 % .
“Seharusnya tingkat utilisasi keramik nasional tahun 2025 bisa berkisar 80 % - 85 % , jika didukung dengan kelancaran supply gas dan percepatan realisasi program 3 juta rumah,” ungkap Edy.
Mempertimbangkan berbagai kondisi, Asaki memproyeksikan tingkat utilisasi produksi keramik sampai akhir tahun 2025 mencapai 73 % . Level ini menunjukkan arah perbaikan dibandingkan tingkat utilisasi tahun 2024, yang kala itu berada di level 66 % .
Sedangkan secara volume, Asaki memproyeksikan total produksi keramik nasional pda tahun 2025 bisa mencapai sekitar 474,5 juta m⊃2;. Meningkat 15,16 % dibandingkan total produksi keramik pada tahun lalu, yakni sekitar 412 juta m⊃2;.
Asaki menargetkan tingkat utilisasi kapasitas produksi keramik nasional bisa lanjut naik pada tahun depan. Asaki memproyeksikan utilisasi industri keramik nasional pada tahun 2026 bisa mencapai 78 % - 80 % . (kontan)
| Menkeu Optimistis Ekonomi Tumbuh 6 Persen pada 2026 |
|
|---|
| DISTAN Cek Daging Babi di Pasar Tradisional Jelang Galungan |
|
|---|
| HARGA Bisa Rp50 Ribu Per Kg, Daging Babi Potong Naik Jelang Galungan, GUPBI Bali Jamin Stok Aman! |
|
|---|
| 2 CRUISE Mewah Sandar Bersamaan di Pelabuhan Benoa, Total 51 Sudah Sandar Hingga November 2025 |
|
|---|
| JELANG Galungan Harga Cabai dan Daging di Karangasem Stabil, Babi Siap Potong di Badung 11.792 Ekor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Pelanggan-mengamati-produk-lantai-keramik-di-gerai-ritel-bahan-bangunan.jpg)