Berita Denpasar
Tata Kabel Provider di Jalur Lingkungan, Denpasar Bali Berencana Terapkan Sistem Tiang Bersama
untuk jalur lingkungan, pihaknya tak menggunakan sistem kabel bawah tanah, melainkan dengan sistem tiang bersama.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Putrawan mengatakan, posisi kabel akan berada di bawah saluran drainase.
"Penutup drainase dibuka, kemudian dilakukan pengeboran vertikal sedalam 1,5 meter, kemudian baru ke samping. Setiap 50 meter kabel akan muncul kembali," kata Putrawan.
Putrawan menambahkan, sistem ini lebih efektif karena tak akan mengganggu lalu lintas serta tidak memerlukan banyak material.
Selain itu, sistem ini menurutnya juga pertama di Indonesia dan menjadi percontohan di daerah lain.
Proyek ini menggunakan sistem Business-to-Business atau B2B yang sepenuhnya didanai oleh perusahaan.
"Ada 7 usaha yang mengajukan. Hanya satu yang berani. Nanti setelah kerja sama berakhir akan jadi aset Pemkot," paparnya.
Putrawan mengatakan, untuk pengerjaan 10 titik sepanjang 20 km, perusahaan tersebut mengeluarkan Rp 44 miliar.
Saat ini pengerjaan dilakukan untuk tahap I yang menyasar kawasan Sanur.
Klaster Kawasan Sanur ini meliputi 3 ruas jalan yakni Jalan Danau Buyan, Jalan Danau Toba, dan Jalan Danau Tamblingan sampai dengan pertigaan Banjar Semawang.
"Adapun target pengerjaan klaster Sanur sendiri ditarget rampung pada tanggal 22 Desember Tahun 2025. Setelah pengerjaan klaster Sanur selesai, maka akan dilanjutkan dengan klaster selanjutnya di kawasan Kota Denpasar," ujarnya.
Saat ini, untuk di kawasan Sanur, sudah ada 15 provider yang melakukan pendaftaran.
Usai pembuatan jaringan, pada Januari 2026, provider akan melakukan uji coba.
Selain itu, menurutnya Pemkot Denpasar juga akan segera mengeluarkan Perda terkait pengaturan kabel ini.
"Kami berharap mudah-mudahan Desember 2025 Perda sudah terbit. Ada aturan dalam Perda, kabel harus turun," paparnya.
Setelah klaster Sanur tuntas barulah menyasar kawasan Kota Denpasar.
Proyek kluster kota ini meliputi Jalan Nangka Selatan, Jalan Patimura, Jalan Veteran, Jalan Gajah Mada, Jalan Surapati, Jalan Udayana, Jalan Hasanuddin, Jalan Sutoyo dan Jalan Sudirman.
"Di tahun 2026, 10 titik tersebut kami targetkan bisa tuntas," paparnya. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.