Makan Bergizi Gratis

ADA Belatung di Sayur? Siswa di Denpasar Ungkap Menu MBG, SPPG Polda Bali Belum Pernah Dapat Keluhan

Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di beberapa sekolah di luar Bali. Kasus keracunan ini ditengarai terjadi.

ISTIMEWA/PIXABAY
Sayur sup - Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di beberapa sekolah di luar Bali. Kasus keracunan ini ditengarai terjadi karena makanan yang disajikan tak higienis dan dapur tak jalankan SOP. Bahkan, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat korban keracunan MBG tembus menjadi 10.482 siswa. 

TRIBUN-BALI.COM – Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di beberapa sekolah di luar Bali. Kasus keracunan ini ditengarai terjadi karena makanan yang disajikan tak higienis dan dapur tak jalankan SOP. Bahkan, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat korban keracunan MBG tembus menjadi 10.482 siswa.

Program MBG di Bali sudah dilaksanakan sejak dimulai secara nasional pada 6 Januari 2025. Setelah dimulai secara nasional, pelaksanaan program MBG dilakukan di Provinsi Bali secara bertahap di Kabupaten/Kota. 

Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Denpasar saat ditemui Tribun Bali mengungkapkan bagaimana sehari-hari ia dan teman-temannya mengonsumsi menu MBG. Siswa kelas 4 SD tersebut mengatakan mendapatkan MBG mulai Senin hingga Jumat dengan menu lauk pauk, sayur dan buah-buahan. 

“Paling sering dapat ayam goreng tepung, buahnya kadang pisang, anggur, melon, pepaya, klengkeng, semangka. Buahnya paling sering semangka, lumayan ukurannya 5 cm. Paling suka kalau buahnya klengkeng,” ungkap siswa itu, pada Selasa (7/10). 

Baca juga: JANGAN Sekadar Cari Keuntungan, Bupati Klungkung Made Satria Ancam Blacklist Pemborong Bermasalah

Baca juga: BONGKAR Vila Mewah di Canggu Diminta Dewan Badung, Langgar Sempadan Sungai & Caplok Tanah Pemerintah

Data MBG di Bali - Jumlah Dapur SPPG Masih Sedikit Jadi Kendala Bali Tak Capai Target Realisasi MBG
Data MBG di Bali - Jumlah Dapur SPPG Masih Sedikit Jadi Kendala Bali Tak Capai Target Realisasi MBG (istimewa)

Selain ayam goreng, juga tersedia menu ikan dori goreng tepung. Tak hanya nasi putih, terkadang dalam menu MBG juga terdapat nasi kuning. Sayurnya juga beragam mulai dari kangkung, salad dan sop. Ia mengaku pernah mendapatkan burger sekali di menu MBG. Dan sehari sebelum pembelajaran daring, siswa-siswi juga dibagikan makanan kering seperti susu sapi dalam kemasan, cracker dan buah jeruk. Nantinya makanan kering ini akan dikonsumsi selama siswa belajar daring di rumah. 

Disinggung mengenai kasus keracunan MBG yang marak terjadi diluar Bali, ia menceritakan belum ada kasus serupa di sekolahnya. Namun, pernah ditemukan ulat di sayur pada salah satu menu MBG temannya. 
“Di sekolah belum pernah, tapi pernah di sayurnya teman ada belatungnya. Terus bilang ke bu guru dan diganti dengan yang baru. Kadang ada teman tidak mau MBG karena sudah makan bekal dari rumah,” kata dia. 

Para guru atau tenaga pengajar siswa tersebut juga tidak pernah membahas kasus keracunan MBG yang terjadi di luar Bali. “Lebih enak bekalnya bubu (ibu), kalau tidak makan (MBG) ya dikembalikan. MBG yang tidak dimakan kalau masih utuh biasanya dikasih ke Ibu atau Pak guru. Kalau MBG enak tak makan kalau tidak tak biarin saja,” kata dia.

Sementara itu, Polda Bali mengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Bali di dua lokasi, yakni di Jalan Plawa Nomor 20 Denpasar dan SPPG Polres Jembrana di Jalan Ngurah Rai Nomor 159 C Jembrana yang telah beroperasi melayani sekolah di wilayah tersebut. Program pemberian MBG dikerjakan personel dapur yang berjumlah 50 orang terdiri dari 3 pegawai Badan Gizi Nasional (BGN) dan 47 relawan.

Adapun menu makanan yang disajikan merupakan makanan dengan gizi seimbang umumnya seperti nasi putih, daging steak ayam, edamame, sayur tumis buncis jagung dan buah Semangka. 

Untuk sasaran pendistribusian personel berangkat pagi pukul 08.00 hingga 11.00 WITA. Untuk di Denpasar meliputi TK Kemala Bhayangkari Denpasar 74 porsi, TK/RA Darul Huda Denpasar 104 porsi, SDN 14 Dangin Puri Denpasar 205 porsi.

SDN 2 Sumerta Denpasar 170 porsi, SDN 29 Dangin Puri Denpasar 374 porsi, SDN 17 Dangin Puri Denpasar 176 porsi, SMPN 3 Denpasar 1.049 porsi, SMAN 7 Denpasar 1.369 porsi dan Posyandu Aspol Kreneng Denpasar 120 porsi dengan total 3.641 porsi. Sementara itu untuk SPPG di Jembrana juga menyasar 8 sekolah dan 1 posyandu penerima manfaat.

Untuk target penerima manfaat di Jembrana berbeda dengan di Denpasar namun angkanya tidak begitu signifikan. Jika di Denpasar ada sebanyak 3.641 siswa, di Jembrana sebanyak 3.404 siswa. 

Untuk distribusi yakni di TK Kemala Bhyangkari 8 Negara berjumlah 114 porsi, RA As-Shiddiqiyyah 51 porsi, TK Santhi Kumara 32 porsi, SDN 3 Pendem 132 porsi, SMP N 3 Negara 1025 porsi. Selanjutnya, MTSN 4 Jembrana sebanyak 646 porsi, MAN 1 Jembrana 1.069 porsi, SMK TP 45 Negara sebanyak 335 porsi serta Posyandu Dauhwaru untuk saat ini nihil.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, program MBG ini telah dilaksanakan dengan baik, bahkan sebelum SPPG beroperasi dalam rekruten relawan sudah menyesuaikan dengan kreteria atau ketentuan yang ditentukan BGN. 

“Seperti unit produksi tukang masak ada memiliki sertikat chef, ahli gizi, termasuk akuntan, dan telah melakukan magang atau pelatihan di SPPG yang beroperasi lebih dahulu di Kabupaten Jembrana yang dikelola oleh Yayasan Boga Bahagia,” ungkap Kombes Pol Sandy kepada Tribun Bali, pada Senin (6/10).

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved