Kecelakaan di Jembrana

Seorang Siswa Tewas Akibat Kecelakaan Maut di Bali, Polisi Identifikasi Sopir Truk, Terungkap CCTV

Awalnya, petugas hanya memperoleh keterangan saksi bahwa kendaraan tersebut memiliki warna hijau pada kepala kendaraan. 

Tribun Bali/Dwi S
ilustrasi kecelakaan - Seorang Siswa Tewas Akibat Kecelakaan Maut di Bali, Polisi Identifikasi Sopir Truk, Terungkap CCTV 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Satlantas Polres Jembrana berhasil mengidentifikasi identitas kendaraan serta sopir truk yang jadi penyebab laka lantas maut di jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana, Bali, Kamis 30 Oktober 2025 kemarin. 

Saat itu, seorang siswa SMAN 1 Melaya meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Kini, polisi masih melakukan pemanggilan terhadap sopir truk yang memilih kabur setelah kejadian nahas tersebut.

Menurut Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, setelah proses penyelidikan yang dilakukan anggota sejak pasca kejadian, akhirnya identitas truk boks serta sopir telah teridentifikasi. 

Baca juga: Kecelakaan di Bali Sepekan: Pemotor Terjun dari Jembatan di Ubud, Pelajar Tewas di Jalur Tengkorak

Awalnya, petugas hanya memperoleh keterangan saksi bahwa kendaraan tersebut memiliki warna hijau pada kepala kendaraan. 

"Setelah kita telusuri dan pemeriksaan CCTV, akhirnya (identitas truk dan sopir) bisa teridentifikasi," ungkap Iptu Aldri saat dikonfirmasi, Minggu 2 November 2025. 

Dia melanjutkan, setelah diketahui identitasnya, petugas langsung melayangkan surat panggilan kepada yang bersangkutan. 

Pemanggilan tersebut bertujuan untuk meminta keterangan dari pihak sopir ihwal kejadian tersebut. 

Namun, kata dia, jika dalam batas waktu yang ditentukan tidak menunjukkan itikad baik (datang) memenuhi panggilan tersebut, maka tindakan tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku akan dilakukan.  

"Kami beri kesempatan sampai tiga kali pemanggilan. Kalau tetap tidak hadir, baru akan kami ambil langkah tegas," tegasnya.

Untuk diketahui, seorang siswa SMAN 1 Melaya meninggal dunia di tempat usai alami kecelakaan maut di jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana, Kamis 30 Oktober 2025 sore. 

Adalah Muhamad Hafid Firmansyah (16), siswa kelas X sebagai penumpang sepeda motor yang menderita cidera kepala berat (CKB) usai tergilas truk tak dikenal. 

Kejadian nahas tersebut melibatkan tiga kendaraan yakni dua sepeda motor dan satu truk. 

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi di Kilometer 121-122 Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya sekitar pukul 15.30 WITA. 

Kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor Scoopy DK 5846 ZZ, sepeda motor NMax DK 5825 TN dan kendaraan truk tak dikenal masih dalam pengejaran polisi.

Bermula dari Scoopy yang dikemudikan Muhamad Nuril Afrijal (15) bersama korban Hafid bergerak di belakang motor NMax yang dikemudikan Ni Putu Linda Arista Putri (17) dari arah selatan ke Utara atau dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. 

Saat kejadian, arus lalu lintas dilaporkan kondisi sedang dan cuaca hujan deras.

Saat itu, dari arah berlawanan datang truk box tak dikenal sedang mendahului kendaraan lain dengan mengambil haluan ke kanan masuk jalur kanan dari arah utara. 

Karena jarak yang begitu dekat, motor NMax bergerak ke kiri dan Scoopy akhirnya menabrak bagian belakang Nmax hingga mengakibatkan penumpang Scoopy jatuh ke kanan dan masuk jalur lawan. 

Korban kemudian terlindas truk boks tak dikenal yang sudah bergerak kembali ke jalur kiri, selanjutnya truk box tak dikenal tidak berhenti dan meninggalkan tempat kejadian. 

Akibat kejadian tersebut, pengendara Scoopy dalam kondisi sadar namun sakit pada kedua kakinya. 

Sementara itu korban Hafid menderita luka robek pada dahi dan kaki kiri, serta mengalami cidera kepala berat hingga meninggal dunia di tempat kejadian.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved