Berita Jembrana

Muncul Dugaan Praktik Pungli ke Kepsek , Bupati Kembang Hartawan Ancam Sanksi Pecat ASN “Main-main”

Isu dugaan praktik pungutan liar atau upeti yang diduga melibatkan oknum Kabid di lingkungan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana

ISTIMEWA
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, melakukan kunjungan kerja sehari penuh di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Senin 13 Oktober 2025.  

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Isu dugaan praktik pungutan liar atau upeti yang diduga melibatkan oknum Kabid di lingkungan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana tersebar luas di masyarakat.

Oknum tersebut diduga memungut uang setoran kepada sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) jenjang SMP di Jembrana.

Pemkab Jembrana pun telah "mengatensi" informasi tersebut dan sedang melakukan penelusuran.

Baca juga: 3 Orang Pelamar dari Luar Jembrana, 27 Orang Berebut Jabatan Strategis di Pemkab Jembrana

Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menegaskan, langsung mengambil langkah cepat dan tegas terkait isu dugaan pungli tersebut.

Dia menegaskan telah menugaskan tim gabungan dari Inspektorat dan Disdikpora Jembrana untuk segera menelusuri kebenaran informasi yang sudah beredar luas.

"Saya sudah menugaskan tim dari Inspektorat dan Disdikpora Jembrana untuk cek dan menelusuri informasi tersebut," tegas Bupati Kembang, Rabu (12/11).

Bupati Kembang menyatakan praktik pungutan liar atau 'upeti' dalam dunia pendidikan tidak dapat ditoleransi.

Ia memberi peringatan keras bahwa jika oknum pejabat yang terlibat dalam praktik setoran dari kepala sekolah ini terbukti, sanksi tegas sudah menanti.

Tidak tanggung-tanggung, Bupati Kembang juga bakal menerapkan sanksi tertinggi, yakni pemecatan terhadap oknum yang terbukti melanggar.

"Jika terbukti main-main, sanksi pemecatan menanti oknum tersebut," ancam Kembang Hartawan.

Baca juga: Sungai Ijo Gading Jembrana Perlu Normalisasi, Tim Temukan Pendangkalan Akibat Sedimentasi di DAS

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra menegaskan pihaknya masih menggali info lebih lanjut dengan penulusuran. Tentunya, informasi ini menjadi bahan evaluasi di lingkungan internal. 

"Kita masih cari informasi dan telusuri. Yang pasti kami atensi ini (dugaan pungli oknum Kabid ke Kepala Sekolah)," tandasnya. (mpa) 

27 Orang Berebut Empat Jabatan Strategis Pemkab Jembrana 

Terpisah sebanyak 27 pelamar mendaftarkan diri pada seleksi terbuka empat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemkab Jembrana.

Dari jumlah tersebut, sedikitnya ada tiga ASN yang berasal dari luar Jembrana. Salah satunya pegawai Kementerian PPPA dan juga ASN di Kabupaten Pengandaran, Jawa Barat.

Menurut data yang berhasil diperoleh, untuk jabatan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) tercatat masing-masing 6 orang pelamar.

Sementara ada 8 orang pelamar pada jabatan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Nakerperin) dan 7 orang pelamar pada posisi Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida).

"Sesuai aturan, semua lowongan sudah memenuhi jumlah kuota pendaftar. Bahkan terlampaui (jumlah pendaftar)," ungkap Sekda Jembrana, I Made Budiasa saat dikonfirmasi, Rabu (12/11). 

Dia menyebutkan, jumlah pendaftar saat ini tergolong sangat siginifikan.

Hal ini menunjukan animo yang tinggi. Apalagi, beberapa orang pelamar berasal dari luar Kabupaten Jembrana

"Ada beberapa orang pelamar dari luar Jembrana. Salah satunya ASN di Kementerian PPPA dan lainnya. Sekitar tiga orang jumlahnya," sebut pria yang juga Ketua Panitia Seleksi ini. 

Baca juga: Kekurangan, 113 Guru Berbagai Jenjang Pensiun di Jembrana Bali, Rekrutmen ASN Belum Ada Kabar

Dengan jumlah tersebut, kata dia, proses atau tahapan seleksi selanjutnya bisa dilaksanakan.

Artinya, Pemkab Jembrana tidak lagi perlu melakukan perpanjangan pendaftaran.

Selanjutnya, para peserta seleksi akan menjalani Seleksi Kompetensi Manajerial yang dijadwalkan pada Jumat 14 Nopember 2025 mendatang.

"Nama-namanya nanti kita umumkan setelah rapat. Yang jelas masih proses dulu untuk diumumkan ke tahapan selanjutnya. Paling tidak nanti atau besok sudah diumumkan," ungkapnya.

Sekda Budiasa melanjutkan, selama pelaksanaan seleksi juga melibatkan pihak eksternal di dalam tim Pansel. Mulai dari Sekda Tabanan, I Gede Susila dan dua orang akademisi dari Universitas Udayana (Unud). (mpa) 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved