Sampah di Bali

Uji Coba Incerator di Klungkung Bali, Masih Ditemukan Asap

Bupati Satria ingin memastikan, teknologi incenerator yang diuji mampu bekerja secara efektif

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Mesin incenerator di TOSS Centre Desa Kusamba, Senin (20/10/2025). Uji Coba Incerator di Klungkung Bali, Masih Ditemukan Asap 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pemkab Klungkung melakukan uji coba terhadap mesin incenerator yang telah terpasang di TOSS (tempat olah sampah setempat) di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Bali, Minggu 20 Oktober 2025.

Dalam uji coba tersebut, mesin pemusnah sampah dengan sistem pembakaran itu dianggap belum optimal, karena masih menghasilkan asap cukup pekat. Sehingga saat ini belum dioperasikan. 

Mesin incenerator tersebut merupakan CSR yang disalurkan melalui Dinas Sosial sebagai dukungan terhadap program pengelolaan sampah daerah. 

Uji coba dipantau langsung Bupati Klungkung I Made Satria.

Baca juga: Untuk Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, Denpasar Siapkan 700 Ton Sampah per Hari

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Satria ingin memastikan, teknologi incenerator yang diuji mampu bekerja secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan pengelolaan sampah di TOSS Center.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam menekan volume sampah residu yang selama ini menumpuk di lokasi tersebut.

“Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis lingkungan berkelanjutan di Klungkung,” ujar Bupati Satria.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya menuturkan, mesin tersebut telah dirakit di TOSS Center sejak empat bulan lalu. 

Namun, saat uji coba, muncul beberapa kendala teknis seperti timbulnya embun pekat yang menyerupai asap dari cerobong, serta keterbatasan volume sampah untuk mencapai kapasitas ideal mesin.

“Mesin ini mampu membakar hingga satu ton sampah per jam tanpa perlu pemilahan. Abu sisa pembakaran nantinya bisa dimanfaatkan kembali menjadi bahan untuk pelet (bricket) atau paving,” jelas Mahajaya.  

Ia menambahkan, saat ini tim teknisi tengah melakukan penyempurnaan agar proses pembakaran dapat berlangsung tanpa menghasilkan asap, sehingga lebih ramah lingkungan. 

Diharapkan pada uji coba berikutnya, performa mesin meningkat dan bisa menjadi solusi nyata untuk persoalan sampah di Klungkung, Bali.

“Teknologi ini buatan Surabaya dan sudah dioperasikan di sejumlah daerah seperti Tangerang Selatan, Banten, dan Blitar. Di sana, hasil uji emisi telah memenuhi standar dan mengantongi izin operasional,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung, I Nyoman Sidang mengatakan, penggunaan insinerator tetap harus mematuhi regulasi.

"Penggunaan incenerator bisa dilakukan, sesuai Permen LHK Nomor 70 Tahun 2016, yang mengatur tentang baku mutu emisi hasil pembakaran sampah domestik," ungkapnya.

Hanya saja nanti pengawasan lebih ketat saat incenerator digunakan, agar penggunaan mesin tidak menimbulkan dampak lingkungan. (mit)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved