Berita Bali

Kontingen Indonesia Berhasil Tingkatkan Medali di Kejuaraan Vovinam, Tapi Belum Raih Juara Umum

Aprianti bersyukur karena pada pertandingan kali ini kontingen Indonesia berhasil meningkatkan raihan medali. 

istimewa
Kejuaraan Dunia - Atlet Buleleng Jensen dan Kartika saat meraih medali dalam Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8. Sayangnya hingga pertandingan hari terakhir, Kontingen Indonesia belum berhasil meraih posisi juara umum. Kontingen Indonesia Berhasil Tingkatkan Medali di Kejuaraan Vovinam, Tapi Belum Raih Juara Umum 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8 di Kabupaten Buleleng telah usai. Walaupun atlet Indonesia belum berhasil meraih juara umum, namun perolehan medali Indonesia mengalami peningkatan cukup pesat. 

Tercatat hingga pertandingan terakhir pada Jumat 7 November 2025, kontingen Merah Putih berhasil mengoleksi 5 medali perak dan 13 perunggu dari kategori seni dan laga. 

Sementara Vietnam masih mendominasi. Mengingat seni bela diri ini berasal dari negara tersebut. 

Pelatih Vovinam Indonesia, Luh Kadek Aprianti mengatakan, kejuaraan dunia kali ini menampilkan persaingan yang cukup ketat. 

Baca juga: Tim Tenis Meja Putri Bali Meraih Medali Perak di Popnas 2025, Bidik Medali di Ganda dan Perorangan

Selain Vietnam, Algeria yang memiliki kualitas dan jam terbang tinggi menjadi lawan terberat bagi skuad Indonesia. 

Sehingga membuat pihaknya gagal memenuhi target medali emas.

Kendati demikian, Aprianti bersyukur karena pada pertandingan kali ini kontingen Indonesia berhasil meningkatkan raihan medali. 

Sementara pada pertandingan tahun sebelumnya yang digelar di Vietnam, Indonesia hanya mampu membawa pulang satu medali perak. 

"Tahun depan ada kejuaraan ASEAN Kami harus mempersiapkan Tim Indonesia lebih maksimal lagi, baik teknik maupun basicnya," ucap dia. 

Untuk diketahui, pada kejuaraan dunia Vovinam ke-8 ini, Vietnam berhasil menjadi juara umum, dengan raihan 24 medali emas dan 1 medali perak. 

Sedangkan posisi juara umum II diraih Algeria dengan 9 medali emas, 10 medali perak, dan 5 medali perunggu. 

Ketua Panitia Penyelenggara Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8, Gede Supriatna mengatakan, tim Indonesia belum berhasil merebut medali emas. 

Namun ini sudah cukup baik, karena olahraga bela diri ini baru berkembang di Indonesia khususnya Bali.

Lebih lanjut dikatakan, kejuaraan yang diikuti oleh 26 negara ini telah berjalan dengan lancar. 

Supriatna yang juga Wakil Bupati Buleleng berharap hal ini menjadi modal awal memperkenalkan Buleleng di mata dunia. 

Dengan demikian ke depan Buleleng bisa terus dilirik untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia bagi cabang olahraga yang lain.

Untuk mendukung hal itu, Pemkab Buleleng kata Supriatna, siap membangun sport center yang lebih representatif di Lingkungan Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada.  

"Pemprov Bali akan menghibahkan lahannya 5,7 hektar di Lumbanan. Itu akan kita bangun sport center bertaraf internasional. Sekarang kami masih menunggu surat keputusan hibahnya. Kalau sudah turun, sesegera mungkin kami bebaskan lahan untuk akses menuju ke lokasi," tandasnya.

Sementara itu, Presiden Federasi Vovinam ASEAN, Ou Ratana, memuji penyelenggaraan dan keramahan Indonesia, khususnya Buleleng

Ia menyebut seluruh delegasi merasakan kenyamanan, keamanan, dan pelayanan yang sangat baik selama berada di Bali.

Hal senada juga diungkapkan Executive Vice President World Vovinam Federation, Flory Makovei. 

Menurutnya kualitas penyelenggaraan dinilai sangat profesional dan tertata. 

Dia juga terpukau dengan sambutan pembukaan yang disiapkan pemerintah daerah. 

"Selain itu pengalaman menginap di Lovina membuat saya ingin kembali lagi ke Buleleng sebagai turis, bersama dengan keluarga saya. Karena tempat ini sangat indah dan berkesan," ungkapnya. (mer)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved