DPRD Bali Minta Pemprov dan Pemkab Ikut Bantu Pemulangan Jenazah Gusti Bagus

Adapun Kadisnaker dan ESDM Pemprov Bali, Ketut Wija, mengatakan untuk pemulangan jenazah dari negara luar kembali ke Indonesia merupakan kewenangan

Penulis: A.A. Gde Putu Wahyura | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Lugas Wicaksono
Gusti Bagus Jaka menunjukkan foto almarhum kakaknya, Gusti Bagus Susila Sana, semasa hidupnya melalui layar telepon selulernya di rumahnya di Dusun Prerenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Senin (9/1/2017). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sementara Perbekel Gitgit, I Putu Wardana, berharap kepada Pemprov Bali maupun Pemkab Buleleng untuk turut membantu proses pemulangan jenazah Bagus Susila.

Bantuan yang dimaksud terutama mengenai administrasi jenazah mengingat sistem birokrasi pemerintahan di Indonesia dengan di Jepang berbeda.

Baca: Jenazah Bagus Ditahan Polisi Jepang, Sameton Bali di Jepang Kumpulkan Rp 100 Juta Lebih

Baca: Hikmah Kisah Gusti Bagus Jadi Pekerja Ilegal Jepang, Jenazah Kini Masih di Kantor Polisi

Baca: Ternyata Ini yang Bikin Panjang Prosedur Pemulangan Jenazah Bagus dari Jepang ke Bali

Baca: Ini Status Gusti Bagus Sebelum Akhirnya Meninggal di Jepang

“Kami juga berharap bantuan dari pemerintah, Pemprov Bali dan Pemkab Buleleng, untuk pemulangan jenazah warga kami yang meninggal di Jepang. Karena juga birokrasi di Jepang berbeda dengan yang di sini, semoga jenazahnya bisa segera dipulangkan,” kata Wardana saat ditemui di rumah keluarga Bagus Susila di Gitgit, kemarin.

Wardana selama ini terus berkoordinasi secara intensif dengan beberapa pihak yang terkait.

Upayanya ini dilakukan untuk mempercepat pemulangan jenazah ke desanya.

Tidak lupa ia juga mengucapkan terimakasih kepada semeton Bali yang tinggal di Jepang karena telah membantu menggalang dana untuk biaya pemulangan jenazah almarhum.

“Kami sudah mengumpulkan beberapa tokoh desa juga karena upaya kami jenazah itu biar segera dipulangkan mengingat kondisi yang seperti ini, saya juga sudah berkoordinasi dengan orang-orang yang bekerja di Jepang, sumbangsihnya untuk mengumpulkan dana biar bisa sampai di Bali,” ujarnya.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Camat supaya menghubungi Disnakertrans memohon petunjuk dari instansi yang terkait juga. Keluarga masih syok karena sehari sebelumnya mendapat kepastian almarhum sudah meninggal, sebelum-sebelumnya masih belum percaya,” sambungnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry, meminta agar jenazah Bagus Susila untuk dipulangkan oleh pemerintah daerah baik Pemprov Bali ataupun Pemkab Buleleng.

“Biar bagaimana pun dia kan penduduk Indonesia, pemerintah kan tugasnya melayani masyarakat. Makanya terhadap kasus ini Pemprov dan Pemkab haus membantu memulangkan jenazahnya,” katanya di Kantor DPRD Bali, kemarin.

Selain itu, ia menyarankan pihak disnaker memiliki data terkait dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali yang berangkat ke luar negeri.

Ia mengatakan seharusnya disnaker ataupun pihak yang bersangkutan untuk mengingatkan masyarakat Bali yang sudah lewat masa magang atau masa kerjanya.

“Kalau disnakar punya data, kalau memang TKI asal Bali habis masa kerjanya harus bisa diingatkan baik memalui sms ataupun email. Kalau sekarang awalnya sudah legal sekarang menjadi ilegal ini kan sulit jadinya,” ujar politisi asal Busungbiu, Buleleng, ini.

Adapun Kadisnaker dan ESDM Pemprov Bali, Ketut Wija, mengatakan untuk pemulangan jenazah dari negara luar kembali ke Indonesia merupakan kewenangan dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI).

“Saya baca di koran katanya KBRI akan memulangkan jenazahnya, cuma detailnya yang menangani TKI ini adalah BP3TKI, nanti kita coba koordinasi dengan BP3TKI soal masalah tersebut,” katanya di Denpasar, kemarin. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved