Gunung Agung Terkini

Tak Benar Ada Hujan Abu Vulkanik dari Gunung Agung, Ternyata Ada 3 Titik Kebakaran Hutan

Pantauan satelit Himawari dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) juga menunjukkan belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung

Penulis: A.A. Gde Putu Wahyura | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Istimewa
Kepulan asap akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Agung terlihat dari Desa Ban, Kecamatan Kubu. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa untuk saat ini setelah peningkatan level status gunung agung dari level II (waspada) ke level III (siaga) sampai saat ini belum terdeteksi adanya hujan abu dari gunung agung. 

"Pantauan satelit Himawari belum terdeteksi adanya hujan abu," ujar Sutopo melalui pesan WhatsApp di Denpasar, Bali, Selasa (19/9/2017). 

Baca: Warga Merasa Aman di Pengungsian, Pagi Kembali ke Rumah, Malam Pilih Mengungsi

Baca: Bertepatan Tilem, Umat Hindu Gelar Upacara Peneduh Jagat, Lewat Medsos Ajak Haturkan Pejati

Pantauan satelit Himawari dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) juga menunjukkan belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung Agung.

Hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menunjukkan adanya 3 hot spot atau titik kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Agung di kawasan Kubu, Karangasem, dalam 24 jam terakhir.

Persisnya, tiga titik hot spot itu di sebelah utara-timurlaut kawah Gunung Agung.

"Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di sosial media (sosmed) tentang hujan abu itu adalah tidak benar hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar Gunung Agung," jelas Sutopo. 

Aktivitas Gunung Agung terus dipantau intensif oleh PVMBG.

Setiap informasi disampaikan kepada BNPB dan BPBD. Pemerintah terus mengambil langkah-langkah antisipasi.

"Masyarakat dihimbau untuk tenang. Jangan terpancing isu-isu menyesatkan. Saat ini banyak beredar hoax dan informasi yang menyesatkan, sehingga menimbulkan keresahan. Sebarkan fakta dan informasi yang benar," jelas Sutopo. 

Sesuai dengan laporan Pos Pengamatan Gunung Agung tertanggal 19 September 2017 dari pukul 00:00-06:00 Wita bahwa angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.

Suhu udara sebesar 18 hingga 25 derajat Celcius, dan kelembaban udara 86-88 %. 

Secara visual gunung terlihat jelas, sedangkan asap kawah nihil.

Kegempaan Vulkanik Dalam dengan jumlah 108, Amplitudo: 3-8 mm, S-P : 1-2.2 detik, Durasi : 10-30 detik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved