Gunung Agung Terkini
Laser Ditembakkan dari Pos Pantau ke Gunung Agung, Ditemukan Indikasi Terjadinya Letusan
Mulai pukul 00.00 - 06.00 Wita terjadi 165 kali gempa vulkanik dalam, 106 kali vulkanik dangkal dan 27 kali tektonik lokal
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mendeteksi adanya perubahan bentuk (deformasi) Gunung Agung.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Gede Suantika mengatakan, perubahan bentuk ini diketahui setelah PVMH melakukan pemantauan menggunakan Elektronik Distance Meter (EDM) di Pos Pemantau Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (27/9/2017).
Baca: Perubahan Bentuk Gunung Agung Mulai Terdeteksi, Warga Tetap Bolak-Balik ke Zona Bahaya
Baca: Langka, Ini Wajah Gunung Agung Pagi Tadi, Berbeda dari 7 Hari Sebelumnya
Baca: Saat Magma Gunung Agung ‘Keluar’ Tak Bisa Dirasakan Seperti Gempa, Ini Alat yang Mampu Mendeteksi
"Perubahan masih dalam mikrometer, terpantau ada deformasi tubuh gunung," kata Suantika.
Deformasi merupakan salah satu indikasi untuk mengukur terjadinya letusan.
Baca: Alat Canggih dari Amerika Ini Diturunkan Untuk Pantau Aktifitas Gunung Agung
Deformasi yang semakin tinggi menunjukan kemungkinan letusan makin tinggi.
Pengukuran dilakukan dengan menembakkan laser ke reflektor.
Cermin reflektor diletakkan pada jarak 1 km dari pos pantau.
Baca: Ini Penyebab Jeda Erupsi Gunung Agung Cukup Lama, Diprediksi Berhubungan dengan Gunung Batur
Kemudian petugas menembakan laser menggunakan alat IDM dari pos pantau.
"Tiap hari petugas mengukur deformasi gunung Agung," kata Suantika.
Berdasarkan data pengukuran menunjukan jarak antara IDM dan reflektor semakn dekat.
