Gunung Agung Terkini
Tiap Hari Rasakan Gempa, Pengungsi di Luar Radius Bahaya Was-was Diminta Pulang, Ini Katanya
Sedang pengungsi yang wilayahnya masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) atau berada di radius 6 km hingga 9 km dari puncak Gunung Agung tetap berada di
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pengungsi asal Banjar Benekasa, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, I Ketut Simpen (50), sibuk merapikan pakaiannya di Pos Pengungsian GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung, Jumat (29/9/2017) malam.
Rumahnya berada di Desa Muncan bagian atas dan masuk radius aman terdampak erupsi Gunung Agung.
Baca: Jro Mangku Ini Tiap Hari Makemit di Pura Besakih, Begini Kesaksiannya saat Gunung Agung Meletus 1963
Baca: Cerita Saksi Mata Letusan Gunung Agung 1963: Sebelum Meletus Ada Suara Seperti Piring Pecah
Baca: Bayi Kembar Lahir dari Pengungsi di Bangli, Wayan Subur Bingung Mau Dibawa Kemana
Baca: Kepulan Asap Kawah Gunung Agung Agak Tebal dari Sebelumnya, Rekahan Meluas Ratusan Meter
Meskipun demikian Simpen tetap khawatir jika diminta pulang dari tempat pengungsian, seperti rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Baca: Dari Karangasem, Pagi Ini Gunung Agung Tertutup Mendung
“Kalau diminta pulang saya masih ragu. Saya masih merasa was-was jika status Gunung Agung belum normal. Siapa yang bisa jamin jika kampung saya aman? Gempa yang kami rasakan nyaris setiap hari, kami takut sekali,” kata Simpen saat ditemui Tribun Bali di Gor Swecapura, semalam.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana Gunung Agung di ruang rapat Posko Induk Pelabuhan Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Karangasem, Jumat siang, pemerintah berencana memulangkan ribuan pengungsi dari wilayah zona aman atau di luar radius 9 km sampai 12 km.
Sedang pengungsi yang wilayahnya masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) atau berada di radius 6 km hingga 9 km dari puncak Gunung Agung tetap berada di pengungsian.
"Yang wajib mengungsi adalah mereka yang berada di KRB I, II, dan III, yang jumlahnya diperkirakan sekitar 70 ribu orang, mereka sudah harus mengosongkan tempat tinggalnya. Dan jika saat ini terdapat lebih dari 140 ribu pengungsi, itu berarti ada warga yang berada di kawasan aman yang ikut mengungsi,” kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika usai rapat koordinasi kepada awak media.
"Jadi warga yang dari 51 desa ini akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing, karena tidak ada alasan untuk mengungsi. Ini jadi beban. Pertama beban bagi yang menerima, dan kedua beban karena meninggalkan rumahnya. Tolong ini disosialisasikan," tambah Pastika.
Sebelumnya jumlah pengungsi diperkirakan hanya sekitar 70 ribu orang dari 27 desa yang berada di KRB III dan II. Namun, ternyata jumlah pengungsi membludak, bahkan sampai dua kali lipat. Hingga Jumat (29/9/2017) pengungsi yang terdata sebanyak 144.389 orang dan tersebar di 475 titik di sembilan kabupaten/kota di Bali.
Dengan demikian ada 75 ribu pengungsi dari 51 desa/kelurahan yang masuk zona aman.
