Gunung Agung Terkini
Fase Erupsi Gunung Agung 2017 Disebut Mirip Tahun 1963, Begini Penjelasan PVMBG
Yakni ada fase efusi lava untuk memenuhi kawah sebelum terjadi guguran lava dan awan panas.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Fase erupsi Gunung Agung di tahun 2017 masih cenderung identik dengan tahun 1963.
Baca: Aktivitas Vulkanik Terkini Gunung Agung Masih Tinggi, PVMBG Waspadai Terjadinya Gempa Seperti Ini
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, di Pos Pantau Gunung Agung, Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (1/12/2017) kemarin.
Baca: 6 Perkembangan Terbaru Gunung Agung, Nomor 4 Tunjukkan Pergerakan Magma ke Permukaan
Baca: Suara Teriakan Kera di Parkiran Pura Pasar Agung dan Jalan Penuh Lumpur, Begini Bahaya di Zona KRB!
Ada beberapa kemiripan yang terjadi sejauh ini.
Yakni ada fase efusi lava untuk memenuhi kawah sebelum terjadi guguran lava dan awan panas.
Termasuk sering terlihatnya glow atau sinar api di atas kawah.
Baca: Diperkirakan Saat Ini Ada 20 Meter Kubik Lava di Gunung Agung, Ini Penjelasan Soal Guratan di Lereng
Baca: Dampak Abu Vulkanik Gunung Agung Hanguskan Tanaman, Begini Akibat Jangka Pendek Dan Panjangnya
Tapi setelah itu, tidak ada catatan instrumental yang bisa memberikam data secara konkret mengenai erupsi dahsyat Gunung Agung tahun 1963.
"Kita lihat fasenya masih mengikuti atau mirip dengan tahun 1963. Tapi kita tidak dapat samakan apakah letusanya akan seperti tahun 1963. Semoga saja lebih rendah dari tahun 1963. Apakah efusif atau eksplosif juga tidak ada yang tahu. Semua tergantung dari energi yang dikeluarkan oleh gunung itu sendiri. Tapi saat ini kecenderungannya, data menunjukkan Gunung Agung masih akan mengalami erupsi berikutnya," ujar Devy.
PVMBG pun berencana akan kembali melakukan pemantauan kawah dengan menggunakan drone.
Namun hal ini baru akan dilakukan seminggu ke depan.
Karena saat ini drone mengalami masalah teknis dan harus diperbaiki di Bandung.