Perbekel 'Gila' Mesatua Bali, Rayakan Bulan Bahasa Bali dengan Buat Video Mesatua Setiap Hari
Ia tak ingin ikut arus, melainkan mencari jalan yang berbeda dengan membuat video mesatua (cerita) Bali
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Saat ini orang tengah berloma-lomba mengejar viewer atau subscribe di YouTube.
Maka jadilah mereka membuat prank atau video konyol untuk menarik minat penonton secara instan.
Namun di saat semua saling mengejar subscribe maupun view secara instan, hal ini tak berlaku bagi I Made Sugianto.
Ia tak ingin ikut arus, melainkan mencari jalan yang berbeda dengan membuat video mesatua (cerita) Bali.
Hal ini ia lakukan setiap hari, sekaligus ikut merayakan Bulan Bahasa Bali.
Ni Bawang Ni Kesuna, Men Sugih Men Tiwas, Ketimun Mas, Waluh Majalan, dan cerita lainnya telah ia garap.
"Karena satua Bali makin terpinggirkan makanya saya buat video satua Bali. Saya ingin semua satua Bali yang ada, saya buatkan video," kata Perbekel Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan ini, saat diwawancarai Kamis (28/2/2019) siang.
Ia melihat kenyataan saat ini, anak-anak lebih suka bermain gadget dan hampir tak ada orang tua yang mengajak anaknya mesatua seperti dulu.
Baca: Inilah Sosok Ibu Reino Barack, Wanita Asli Jepang Yang Cantik Dan Anggun Kini Jadi Mertua Syahrini
Baca: Kodim 1626/Bangli Gelar Donor Darah pada Pembukaan TMMD di Desa Peninjoan
"Dulu orang tua saya sering membacakan satua sebelum saya tidur. Kini anak-anak sibuk main gadget sebelum tidur. Dengan membuat video ini saya juga mengajak anak saya untuk belajar bercerita sekaligus mengikuti zaman teknologi," kata lelaki tiga anak ini.
Satua pertama yang ia buatkan video yakni 'Nguda Hyang Widhi Sing Nulungin?'
Ia memulai membuat video ini tanggal 31 Januari 2019.
"Terinspirasi setelah baca buku Inspirasi Tanpa Menggurui. Waktu hari itu hari Kamis, kerja pakai pakaian adat sehingga langsung cerita itu saya bahasa Bali kan dan rekam pakai HP di kantor desa, tanggal 31 Januari. Muncul kemudian ide mesatua setiap hari karena Februari bulan bahasa," kata Sugianto.
Hingga kini ia telah membuat 27 video mesatua Bali.
Ia mengatakan, hal ini tujuannya murni untuk melestarikan tradisi mesatua dan tidak cari tenar dengan ikut arus.