Kukuh Bantah Tudingan Warga Soal Limbah dan Bau Busuk Pabrik Tepung Ikan

Warga di Banjar Ketapang Lampu memprotes bau tak sedap yang ditimbulkan pabrik pengolahan tepung ikan PT BBM (Bumi Bali Mina)

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
LIMBAH - Penampakan limbah yang langsung dibuang ke laut oleh pabrik PT BBM di Banjar Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Negara, Jembrana, Selasa (16/4/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Warga di Banjar Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana memprotes bau tak sedap yang ditimbulkan pabrik pengolahan tepung ikan PT BBM (Bumi Bali Mina).

Mereka pun sempat menggelar aksi menutup hidung dengan masker.

Pemilik PT BBM, Kukuh AW langsung menampik anggapan warga ihwal pabriknya disebut menimbulkan bau tak sedap.

Kata dia, tidak mungkin ada bau menyengat karena pabriknya tidak memproduksi banyak dari kapasitas yang bisa diproduksi.

"Sekarang ini dibandingkan saja kapasitas produksi itu katakan 500 ton. Kami cuma bisa produksi lima ton. Kalau saya terus menerus berjalan, mungkin akan menyengat. Tapi cuma lima ton," jawab Kukuh, Rabu (17/4/2019).

Ia mengaku, kalau memang pabriknya menimbulkan bau menyengat, mengapa ada warga yang memintanya  memasang lampu.

Baca: Laut Pengambengan Tercemar Limbah Pabrik Pengolahan Tepung Ikan

Baca: Lahan Pertanian Produktif Sisa 2.170 Ha, Perumahan Banyak Gusur Area Pertanian

"Lampu itu sebagai penerang karena dibuat pacaran sama anak muda. Malah dari warga disuruh kasih lampu. Nah logikanya kalau bau maka tidak ada yang di sana pacaran," ungkapnya.

Disinggung mengenai pengolahan, Kukuh mengaku limbah diolah vakum.

Malahan limbah itu ada nilai lebih buat pabrik.

Pengolahan tepung ikan itu seperti pemulung, yang tidak diterima oleh pabrik sarden akan dijadikan tepung.

"Jangan sampai limbah itu keluar. Tapi semua dijadikan tepung. Kalau bau tidak mungkin. Kalau saya ngobrol sama lingkungan tidak ada apa-apa. Baik-baik saja," jelasnya.

Baca: Hasil Real Count KPU, Prabowo-Sandi Sempat Unggul saat Dini Hari, Per Pukul 09.15 Ini Hasilnya

Baca: KRI Alugoro 405 Resmi Diluncurkan, Menhan Ungkap Kecanggihan Teknologi & Keunggulannya Ini

Apakah itu limbah atau bukan yang keluar dari pipa?

Kukuh tidak berani memastikan.

Meski demikian berdasarkan pantauan Tribun Bali, ada perubahan warna laut.

"Pengolahan limbah itu tidak ada buangan air ke laut. Kalau asap, seperti pabrik-pabrik yang lainnya. Tapi kami tidak tahu apakah itu limbah. Saya tidak bisa memastikan," kilahnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved