Melarat di Pulau Surga
Miris, Titib Andalkan Upah Pijat Rp 2.000 untuk Makan Sehari
Titib mengaku hingga sekarang belum mendapatkan bantuan, baik bantuan berupa kesehatan, kebutuhan pokok, apalagi bedah rumah.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Saiful Rohim
I Wayan Titib yang hidup sebatang kara tinggal di rumahnya di Dusun Desa, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Minggu (11/10/2015).
Biasanya bayar dengan uang hasil pijat.
Atau saat berobat di Puskesmas terkadang disuruh bayar setengah harga.
“Sampai sekarang tak dapat bantuan dari pemerintah. Koperasi yang bantu beli atap rumah. Sudah pernah bilang beberapa tahun lalu, hanya disuruh menunggu. Kalau hujan, genting rumah saya biasanya bocor,” kata dia.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem I Made Sosiawan belum bisa memberikan penjelasan terkait perihal Titib tersebut.
Pasalnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak aktif. (*)
Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali
Rekomendasi untuk Anda