Bentrokan di Lapas Kerobokan
Ini Fakta Mengejutkan Berbagai Temuan di Lapas Kerobokan
Menurut penuturan seorang mantan narapidana Lapas Kerobokan, WP (32), lapas terbesar di Bali ini merupakan surga dunia bagi mafia narkoba dan senpi.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Sebab di dalam lapas, orang tersebut dapat secara leluasa melakukan transaksi jual beli narkotika dan obat terlarang lainnya.
"Bukan hanya dijual di kalangan napi (narapidana) saja. Tapi juga ke luar lapas," ujar WP, yang pernah dipenjara selama lima tahun di Lapas Kerobokan akibat kasus pencurian yang dilakukannya 10 tahun silam.
Berdasarkan keterangan WP, barang terlarang yang didapatkan oleh pengedar di dalam lapas datangnya dari luar negeri.
WP mengatakan, cara berkomunikasi dilakukan menggunakan alat canggih menyerupai telepon rumah, namun berisi tambahan komponen yang menurutnya asing.
"Telepon itu dipasangi antena dan tombol-tombol lainnya. Saya belum pernah melihat benda itu di luar lapas ataupun di televisi. Katanya alat-alat itu digunakan supaya pembicaraan mereka tidak disadap," ujar pria yang pernah satu blok dengan mafia pengedar narkotika itu.
Setelah sepakat, barang tersebut dibawa ke dalam lapas dengan cara dimasukkan ke dalam makanan ayam atau sentrat.
Sentrat bukanlah hal asing bagi penghuni lapas, baik sipir maupun napi.
Sebab di dalam lapas beberapa napi juga memelihara ayam untuk menghilangkan kejenuhan.
"Di dalam ada kandang ayam. Nah, di dalam sentratlah biasanya ganja, narkotika, dan sejenisnya dimasukkan," ujarnya. (*)