Korban Pedofilia Disajikan Mi Instan yang Bikin Mereka Ngantuk

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – RA (70), Warga Negara Asing (WNA) asal Autralia, ternyata licin dalam menjalankan aksinya dalam melakukan kejahatan seksual pada anak-anak (pedofilia) di Bali.

Berdasarkan investigasi Working Actively Together for Children (WATCH) Terres des Hommes, dalam menjalankan aksinya Robert sengaja memilih lokasi yang jauh dari keramaian warga. 

(Suara Gaduh dan Sering Bawa Masuk Gadis ke Kamar Villa, RA Diyakini Lakukan Ini)

Ada dua tempat yang sering digunakan yaitu kediaman RA di Selemadeg (Tabanan) dan kos-kosan di kawasan Kuta, Badung. 

(Pelecehan Seksual, Bule 70 Tahun Beraksi Saat Memandikan Korban yang Masih Anak-anak)

WATCH Terres des Hommes adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan jaringan internasional yang peduli pada pemberantasan eksploitasi dan kejahatan pada anak-anak.

Menurut data yang dihimpun WATCH Terres des Hommes, untuk menutupi identitasnya RA mengubah penampilan.

Ketika tahun 2010 datang ke Bali, RA tampil dengan kepala gundul.

Belakangan hari, RA mengubah penampilan dengan membiarkan rambutnya tumbuh gondrong.

Menurut Project Officer WATCH Terres des Hommes Netherlands, Dr Ida Ayu Made Gayatri, RA sesungguhnya sudah masuk catatan Kepolisian Federal Australia (AFP).

Bahkan ketika tiba di Bali tahun 2010, AFP melayangkan surat kepada pihak Polda Bali untuk memantau pergerakan RA.

Namun, saat itu pihak Polda sulit mengambil tindakan karena kurangnya bukti untuk mengamankan RA.

Aksi RA mulai terungkap ketika seorang korban berinisial A (12) memberi pengakuan pada pendampingnya pada November 2015 lalu.

Pendamping A berasal dari salah-satu lembaga pendampingan anak di Bali.

Karena tak bisa melakukan investigasi dalam bidang penanganan kekerasan anak, lembaga itu meminta bantuan WATCH Terres des Hommes.