Kasus Pedofilia di Bali

Korban Pedofilia Disajikan Mi Instan yang Bikin Mereka Ngantuk

Dalam melancarkan aksinya, RA terlebih dahulu menyajikan mi instan kepada tiga korban.Saat itu M menolak makan mi instan yang disajikan RA.

Penulis: Robison Gamar | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/ Net
Ilustrasi Pedofilia 

Ketiganya bersaudara kandung.

Dalam melancarkan aksinya, RA terlebih dahulu menyajikan mi instan kepada tiga korban.

Saat itu M menolak makan mi instan yang disajikan RA.

Setelah mengkonsumsi mi instan tersebut korban biasanya langsung mengalami ngantuk. 

“Berdasarkan pengakuan M, kuat dugaan RA menaruh obat tidur atau sejenisnya yang membuat anak-anak tidak berdaya,” kata Gayatri.

Peristiwa serupa, menurut pengakuan M, bukanlah pertama kali terjadi.  

Sejak November 2015 melakukan investigasi, WATCH menemukan bahwa RA melancarkan aksinya dengan mengiming-imingi (grooming) korban dengan berbagai hadiah.

Baik dalam bentuk kado, pakaian bahkan diajak ke salon untuk dipasang behel gigi.

Dalam proses investigasi ini juga ditemukan ternyata ada `mekanisme` perlindungan diri yang dilakukan RA dengan memanfaatkan korban.

Ada anak yang dimanfaatkan untuk mempengaruhi anak-anak lain untuk tidak menceritakan peristiwa yang dialami.

Anak-anak yang `bertugas` memproteksi tindakan RA akan mendapat hadiah khusus atau uang dari RA dengan jumlah cukup besar untuk ukuran anak-anak.

Ketika tim investagi WATCH mencoba mendekati korban kelompok anak yang ditugaskan khusus untuk memproteksi RA, mereka memang mencoba ‘menghadangnya`.

“Bahkan ketika ada tim yang mendekat untuk mencari informasi, anak-anak ini pertama-tama menanyakan apakah tim kami membawa HP atau tidak. Alasannya takut direkam,” ungkap Gayatri.

Hal inilah yang membuat proses investigasi dengan bantuan Polda Bali sempat  mengalami hambatan.

Dari pendataan WATCH, kebanyakan anak-anak yang jadi korban berasal dari Karangasem tapi berdomisili di Denpasar.

RA dengan beberapa orangtua korban sesungguhnya saling kenal.

Bahkan beberapa kali orangtua korbanlah yang mengantar sendiri anak-anak tersebut ke kediaman Robert.

“RA juga dikenal ramah terhadap orangtua korban. Aksinya memang rapi, tidak hanya korban tapi orangtua korbanpun didekati,” ucap Gayatri.(*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved