Terkuak, Orang Ormas Yang Pukul Bule Hingga Dikabarkan Buta, La Favela Bali Ditutup!
Tiga orang itu yaitu, Putu Gede Septian Heriwardana (25), AA Ketut Agung Artawan (29), dan Putu Eka Nur Ardiawan
Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Aloisius H Manggol
Kemudian Tude melakukan penganiayaan dengan cara memukul wajah korban dibantu dengan pelaku lainnya.
"Korban merasa kemahalan dengan minuman tersebut, dia komplain dengan kasir. Kemudian dia dipisah agar tidak terjadi keributan, namun dia tidak mau dan terjadilah kasus penganiayaan," jelasnya.
Kombes Hadi menyebutkan bahwa kasus pemukulan berawal dari komplain korban, dimana tagihan yang diberikan kasir La Favela dianggap mahal oleh korban.
Namun, ia memastikan bahwa biaya yang diberikan kasir sesuai dengan menu yang ada pada La Favela.
"Memang harganya segitu, sesuai dari bar tersebut. Tidak ada mark up kelebihan tagihan," ucapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Putu Gede mengaku sebanyak 2 kali memukul korban dengan tangan kosong sedangkan Artawan mengaku memukul korban sebanyak dua kali dengan tangan kosong yang mengenai mata korban.
Dikabarkan korban mengalami cacat pada mata kanannya pasca pemukulan itu.
Namun, Kombes Hadi belum bisa menyimpulkan kalau korban mengalami cacat permanen seperti yang dikabarkan di medsos.
"Belum bisa dikatakan cacat permanen, karena nanti kita minta dari hasil visum. Kalau dari medsos dikatakan begitu (cacat permanen, red), tapi nanti kita tetap menunggu hasil visum dari dokter," ujarnya. Sementara korban masih dirawat di RS Siloam.
Dengan alasan penyelidikan dan akan dilakukan pra rekonstruksi, polisi menutup sementara bar yang berlokasi di Seminyak, Kuta. Kepolisian juga menyelidiki izin tempat tersebut.
"Kita sudah memasang police line, kita akan melaksanakan cek ulang dan rekonstruksi. Untuk sementara (lokasi) ditutup karena dalam proses penyelidikan," kata Hadi Purnomo.
Hanya saja dia belum bisa memastikan sampai kapan penutupan itu dilakukan. (*)