18 Pura Berdiri di Lokasi Bandara Baru di Bali Utara, Pengempon Keberatan Dibangun di Kubutambahan
Bandara Internasional di wilayah Bali Utara ditargetkan akan dibangun pada 2024 mendatang.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
"Kami sudah ingatkan bupati dan gubernur, situs yang memiliki nilai sejarah dan purbakala tidak boleh dipindahakan. Kami tidak mau, harus tetap di sana. Harus ada solusinya. Tolong kasih solusi, misalnya ada Pemargi Ida Betara, apakah mungkin akan diberlakukan sistem tutup jalannya, atau buatkan jalan baru. Artinya perlu dibuatkan solusi dengan tatanan upacara yang benar," tegasnya.
Paling Ideal
Menanggapi pernyataan perwakilan warga tersebut, Tim Leader Pelaksanaan Studi Kelayakan Bandara Bali Utara, Nur Hakim, mengatakan wilayah Desa Kubutambahan merupakan pilihan lokasi terbaik untuk dibangunnya bandara.
Sejatinya, kata dia, ada tiga pilihan lokasi, yakni di wilayah Celukan Bawang, Letkol Wisnu, dan Kubutambahan. Berdasarkan studi, wilayah Kubutambahan yang dinilai paling ideal.
"Ada plus minus juga. Kubutambahan agak bergelombang, biaya akan lebih besar sedikit. Namun untuk aspek lain berkaitan dengan masyarakat, masalah pura, relatif lebih sedikit dari yang lain. Dampaknya sedikit, karena itu dipilih Kubutambahan," jelasnya.
Terkait detail rinci seperti berapa lahan yang dibutuhkan, dan di mana lokasi tepatnya pembangunan bandara, akan diketahui saat tahap penyusunan master plan, yang rencananya akan dilakukan 2019 mendatang.
"Lahan mana yang akan terkena, itu akan coba kami petakan lebih rinci saat tahap penyusunan master plan. Terkait masalah aspek yang sifatnya sosial dan keagamaan akan kami diskusikan lebih lanjut. Apakah ada kegiatan keagamaan yang menggangu nanti akan didiskusikan," terangnya.
Sementara Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Mohamad Pramintohadi Sukarno, menjelaskan proyek pengembangan Bandara Bali Utara merupakan proyek yang disiapkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan untuk didanai lewat skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Ditambahkan, minimasi APBN untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang bersifat segera menjadi salah satu alasan mengapa pengembangan Bandar Udara Bali Utara akan dikerjasamakan dengan Badan Usaha.
Dukungan Masyarakat
Adapun Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan Pemerintah Provinsi Bali serius dalam pengembangan infrastruktur transportasi di Pulau Bali khususnya pembangunan bandara di Bali Utara sesuai dengan visi-misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Koster pun minta dukungan masyarakat agar pembangunan bandara tidak mengalami ganjalan.
"Saya menyambut baik Konsultasi Publik yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan. Ini sudah kita tunggu-tunggu, pembangunan bandara bisa saya katakan sudah pada tahapan konkrit.
Dari dulu hanya sebatas wacana, sekarang ini sudah siap pelaksanaan tinggal menunggu penetapan lokasi. Saya akan pastikan tahun 2019, penentuan lokasi sudah turun," ujar Koster.
Dijelaskan Koster, pembangunan bandara yang rencananya akan dibangun di wilayah Kubutambahan ini merupakan kebutuhan transportasi udara untuk menunjang kepariwisataan.