Basarnas Sebut Candra Kemungkinan Tersangkut di Pohon Rambat Sekitar Tebing Saren Cliff Point
Berdasarkan perkiraan Basarnas, korban diduga tersangkut di pepohonan rambat di sekitar tebing.
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Eviera Paramita Sandi
Selanjutnya sekitar pukul 09.00 Wita, delapan personel Basarnas tiba di TKP.
“Ke 8 personil kemudian langsung mempersiapkan alat untuk menuruni tebing," jelas Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I B Surya Wirawan, yang memimpin langsung jalannya operasi SAR mengatakan, metode pencarian dilakukan dengan dua cara,
Pertama dengan menurunkan rescuer menggunakan Larkin Rescue Frame agar dapat memantau korban jika tersangkut di pepohonan di pinggir tebing.
Seorang petugas SAR diturunkan melakukan pencarian menggunakan tali.
Cara kedua dengan menurunkan personil melewati jalur manual menyusuri tebing.
“Kita juga siagakan satu unit Rigid Inflatable Boat di perairan Batumadeg untuk memantau pergerakan rescuer dari atas tebing,” kata Surya Wirawan.
Di jarak kurang lebih 20 meter di bawah tebing, tim SAR menemukan pakaian yang diduga milik Candra.
“Setelah melaksanakan pencarian selama enam jam lamanya, tim SAR hanya menemukan pakaian korban yang tersangkut di pohon, karena saat jatuh korban hanya mengalungkan pakaiannya di leher” jelasnya lagi.
Sementara keluarga Candra sempat menggelar ritual secala niskala di TKP untuk mencari petunjuk agar anak kedua dari tiga bersaudara itu bisa ditemukan.
Ritual ini juga dilakukan dengan diiringi gamelan.
Pencarian pun terus dilakukan. Namun hingga menjelang malam, sosok Candra masih belum ditemukan.
Pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan pagi ini.
Pihak keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini.
Orangtua dan kakak kandung Candra pun enggan memberi keterangan karena masih berduka. (*)