Mengenal Sindrom Patah Hati, Lebih Sering Menyerang Wanita tapi Lebih Fatal jika Menyerang Pria

Ketika penyakit ini terjadi, kontraksi ringan pada ventrikel kiri menyebabkan sensasi tersedak dan secara berlebihan meningkatkan adrenalin

Editor: Irma Budiarti
Shutterstock
Ilustrasi patah hati. 

Sindrom patah hati sangat umum di kalangan wanita, terutama pada wanita yang tengah mengalami menopause.

Namun, kardiomiopati Takotsubo juga dapat memengaruhi pria.

Memang lebih jarang terjadi pada pria, tetapi itu adalah fakta yang tidak bisa kita abaikan.

Baca: Jasad Mahasiswi Ini Dibawa Pakai Motor dari Sleman ke Magelang, Ini Pengakuan Sang Pacar

Baca: Lapas Perempuan Denpasar Siapkan 20 Wartel, Bisa untuk Video Call

Pria menyajikan riwayat klinis yang lebih besar terkait dengan masalah jantung daripada wanita.

Karena itu, fakta bahwa sindrom patah hati bisa menyerang pria berakibat fatal atau mematikan bagi pria yang telah memiliki masalah jantung sebelumnya.

Merupakan gangguan sementara

Banyak yang salah mengartikan sindrom patah hati sebagai serangan jantung yang fatal.

Tak heran karena gejalanya sangatlah mirip.

Namun, begitu para dokter menyelesaikan tes klinis, mereka segera menyadari bahwa itu bukan gagal jantung dengan alasan:

- Tidak ada gumpalan darah yang menghalangi arteri

- Ventrikel kiri memiliki bentuk kerucut

Baca: Berani Selingkuhi Istri, Pasangan Mesum Ini Jadi Tontonan Warga, Videonya Viral

Baca: Bali United Siagakan 24 Pemain untuk Penyisihan Grup B Piala Presiden 2019 di Bekasi

- Perubahan ini disebabkan oleh dampak adrenalin yang mendistorsi otot jantung untuk sementara, tetapi bukan arteri koroner itu sendiri.

Rasa sakit ini akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Emosi yang tiba-tiba bisa jadi penyebabnya.

Kekecewaan, kehilangan, dampak emosional yang kuat, juga berita buruk.

Halaman
1234
Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved