Susu Saja Tak Baik untuk Tumbuh Kembangnya, Tips agar Si Kecil Mau Makan, Tidak Hanya Minum Susu
Bunda kerap menghadapi rengekan si kecil yang hanya minta susu untuk mengurangi rasa laparnya tanpa mau makan?
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA — Bunda kerap menghadapi rengekan si kecil yang hanya minta susu untuk mengurangi rasa laparnya tanpa mau makan?
Ya, banyak anak-anak balita yang merengek saat makan karena memilih untuk minum susu.
Padahal, anak tetap butuh makan supaya tetap sehat, bukan sekadar minum susu.
Apakah susu saja sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi anak yang susah makan?
DR. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Dokter Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RSCM menyebutkan jika ditemui anak seperti itu harus segera dicari tahu penyebab kenapa tidak mau makan.
DR. dr. Damayanti Rusli Sjarif pun meningatkan kepada orangtua kalau susu menjadi makanan utama bagi anak hanya sampai si kecil berusia dua tahun.
Baca: Setelah Dua Tahun, Susu Bukan Makanan Utama untuk Anak
Baca: Sering Susah Tidur? Makanan & Minuman Ini Bakal Bantu Kamu Atasi Insomnia
Setelah berusia dua tahun, Damayanti menekankan kalau susu hanya merupakan makanan pendamping.
“Kalau lapar itu makan bukan susu. Susu mah bayi aja sampe umur dua tahun setelah itu susu hanya melengkapi makanan,” ungkap DR. dr. Damayanti Rusli Sjarif, saat ditemui di RSCM, Jakarta Pusat beberapa hari lalu.
Bolehkah mengganti makanan dengan susu?
Susu sapi disebut sebagai makanan alami yang hampir sempurna karena mengandung nutrisi lengkap.
Dari kalori, protein, gula, karbohidrat, asam folat, lemak, sampai vitamin dan mineral seperti kalsium dan fosfor, semua ada dalam segelas susu sapi.
Cukupkah zat gizi itu sebagai pengganti makanan lengkap yang seharusnya dikonsumsi anak?
Amankah untuk tumbuh kembangnya jika si keci kekeuh hanya ingin minum susu?
Mengutip HelloSehat, susu tidak bisa dijadikan pengganti makanan sebab seiring bertambahnya usia anak kebutuhan gizinya pun akan semakin banyak dan beragam.
Segelas susu saja tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan variasi gizinya dalam satu hari.
Begini contoh kasusnya: segelas susu sapi biasanya hanya mengandung 8 gram protein, sementara rata-rata anak kecil butuh sekitar 18-30 gram protein setiap hari.
Nah dari sini sudah bisa terlihat bahwa minum tiga gelas susu sapi dalam sehari belum mampu memenuhi kebutuhan protein anak.
Terlebih susu termasuk rendah vitamin C dan serat.
Baca: Ajarkan Anak Cara Mendaur Ulang Kertas di Festival Of Sosial Entrepreneurship Wave and Suistainable
Baca: Ingin Berikan Makanan Instan Untuk Si Kecil, Coba Tips Sederhana Ini
Kandungan variasi yang tidak seimbang ini tentu tidak baik untuk tubuh anak. Jika anak hanya mau minum susu saja, bukan mustahil ia akan kekurangan gizi.
Banyak penyakit yang bisa menyerang anak karena kekurangan vitamin atau mineral tertentu. Badannya jadi tidak bertenaga dan kurang aktif seperti biasa.
Selain itu, susu sapi sangat tinggi gula.
Kebanyakan minum susu lama-lama bisa membuat berat badannya makin bertambah dan pertumbuhannya jadi terganggu.
Stop Susu Kental Manis dan Creamer
Dokter spesialis anak itu juga mengingatkan orangtua agar tidak memberikan susu kental manis kepada anak.
Walapun harganya lebih murah dibandingkan susu bubuk, namun kandungannya tidak baik bagi tubuh karena 60 persen mengandung gula.
“Susu kental manis bukan untuk makanan bayi tapi makanan es teler, jadi bukan untuk makanan bayi karena gulanya tinggi sekali 60 persen,” papar Damayanti.
Kemudian munculnya produk-produk yang menyerupai susu seperti creamer juga dihimbau tidak diberikan pada anak.
“Sekarang ada jual creamer yang buat campuran teh kopi itu, waj lebih gawat lagi ibunya gak tahu kalau itu beda sama susu,” ujar Damayanti lagi.
Untuk mengatasinya, Mama perlu aneka cara kreatif untuk membuat anak makan dengan lahap.
Jangan mudah menyerah untuk memberikan gizi terbaik bagi anak. Beberapa cara mengatasi anak yang susah makan menuntut Mama lebih memikirkan cara unik.
Pertama-tama jangan biasakan anak duduk di kursi terpisah. Banyak orangtua yang memilih anak untuk tidak duduk di meja makan keluarga karena menganggu.
Baca: Tips Diet Tanpa Suntik dan Obat ala Nagita Slavina dan Menu Makanannya Sehari-hari
Baca: Hindari 4 Makanan & Minuman Ini Jika Tak Ingin Pencernaanmu Terganggu
Justru, anak harus mendapatkan pengalaman makan bersama keluarga. Saat itulah rasa bahagia akan dirasakan si kecil dan dapat membuat mereka senang makan.
Jika Mama merasa anak belum bisa berperilaku rapi di meja makan, Mama harus membiasakannya sejak dini.
Membiasakan makan di meja makan sangat membantu dalam mengatasi anak yang susah makan.
Cobalah membeli meja kecil dan latih ia makan di meja tersebut. Jangan biarkan anak makan di depan televisi atau sambil bermain.
Hal ini akan membuat mereka banyak menghirup udara sehingga sering merasa mudah kenyang.
Saat melatih anak makan di meja, jangan biarkan anak berdiri atau pindah tempat kurang dari 10 menit. Latih anak untuk duduk sambil makan.
Pada minggu pertama, Mama mungkin harus bersabar sebab membutuhkan kesabaran lebih.
Tak perlu banyak memaksa. Cobalah hadirkan anggota keluarga lain dalam waktu makan karena akan membuatnya lebih senang.
Mama juga perlu memberikan aneka menu agar si kecil bisa memilih dan mencicipi aneka makanan sehat.
Aneka menu ini juga dapat memberikan informasi kepada Mama makanan sehat mana yang ia suka. Mama bisa lebih berkreasi dengan makanan tersebut.
Mama dan Papa juga harus makan makanan yang sama agar mereka merasa ada orang lain yang ikut makan bersama mereka.
Baca: 7 Makanan Ini Bisa Bantu Sehatkan Rambut agar Lebih Kuat dan Cepat Panjang
Baca: Sering Susah Tidur? Makanan & Minuman Ini Bakal Bantu Kamu Atasi Insomnia
Jangan biarkan anak meminta makanan di luar makanan yang disediakan. Bagaimana jika anak merasa kelaparan? Mama bisa menyiapkan camilan seperti buah yang dapat memberikan rasa kenyang.
Makanan penutup boleh saja diberikan asalkan si kecil bisa memakan apa yang disajikan terlebih dahulu.
Mama juga perlu menyadari pada di usia balita, anak mungkin memiliki porsi makan yang tidak sebanyak bayi. Namun, jangan khawatir anak akan sakit karena kelaparan.
Makan bersama balita memang punya banyak tantangan. Asalkan Mama tidak banyak memperkenalkan makanan tidak sehat, si kecil tentu lebih menyukai makanan sehat.
Jangan gunakan junk food atau makanan berlemak dan manis untuk mengatasi anak yang susah makan.
Tetap mengenalkan makanan sehat dan terus secara konsisten akan membuat anak menyukainya secara perlahan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Si Kecil Hanya Minum Susu, Amankah untuk Tumbuh Kembangnya? Ini Trik Agar si Kecil Doyan Makan