Mulai Leak Hingga Pengasih-asih, Inilah Imu Magis Yang Masih Dipercaya Ada di Bali

Walaupun tak banyak orang yang bisa menjumpai wujud leak, tapi kebanyakan orang percaya bahwa ilmu leak itu ada.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Intisarionline
Ilustrasi 

"Seseorang yang ingin mengirim penyakit harus memiliki kontak dengan sasarannya. Jika tidak maka dia tidak akan bisa. Itu sebagai landasan untuk menyakiti," imbuhnya. 

Untuk mengobati orang yang bebainan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan tiga lembar daun sirih.

Dalam buku Aksara Bali dalam Usadha yang disusun Ngurah Nala, hal 136 disebutkan jika balian (dukun) dapat menghubungkan apinya dengan api orang sakit, maka pasien bisa ditolong.

Digunakan sarana tertentu disertai dengan penerapan dasaksara agar dapat memasukkan api (Ang) ke dalam tubuh pasien.

"Kalau apinya (Ang) sudah dipusatkan di pusar (nabhi), diambil tiga lembar daun sirih yang tiap lembarnya digambari atau ditulisi dengan dasaksara," tulis Ngurah Nala.

Dasaksara itu yaitu sang, bang, tang, ang, ing, nang, mang, sing, wang, dan yang.

Ketiga daun sirih tersebut dilipat menjadi satu dan dibubuhi kapur seperti orang makan sirih. 

Mantra yang menyertainya yaitu mantra pasupat dan mantra pangurip. 

Pasien yang sakit disuruh mengunyah daun sirih tersebut.

"Bila pasien menjerit-jerit, berarti bebahi yang berada dalam tubuhnya kepanasan oleh api (Ang) yang baru dimasukkan melalui kunyahan daun sirih. Penyakitnya akan lari ketakutan ke luar dari tubuh pasien. Akhirnya pasien menjadi sadar dan sembuh kembali seperti semula, menjadi normal," lanjut Ngurah Nala.

Namun dilanjutkannya, kalau bebahi lebih kuat, tidak mempan dibakar dengan api balian usadha, maka penyakitnya tidak bisa disembuhkan dan akan tetap bermukim di dalam tubuh pasien.

3. Cetik

Cetik merupakan racun tradisional Bali yang diolah dengan bahan-bahan tertentu.

Agar cetik tersebut manjur, konon ada mantra dan pantangan yang mesti dilakukan.

Menurut Spiritualis di bidang pengobatan, Jro Nyoman Darmayuda dari Desa Payangan, Kecamatan Marga, Tabanan, seseorang yang kena cetik ini sulit terlacak dalam ilmu pengobatan medis.

"Orang kena racun (cetik) di medis pasti dibilang maag, perut kembung, asam lambung. Setiap hari kondisinya akan semakin lemah karena digerogiti cetik. Dan itu tidak bisa dideteksi di medis. Nanti 4 atau 5 tahun habis berat badannya," katanya saat ditemui di kediamannya.

Ia menambahkan, jika terkena cetik Bali pasti ginjal seseorang akan bengkak.

"Kalau ada aura negatif, saat diambil pasti akan merasakan sakit dan teriak. Dan bagaimanapun juga magic tidak akan bisa dilihat," imbuhnya.

Dengan kemajuan zaman saat sekarang ini, ia mengatakan sarana magic sudah ada di tangan.

Misal saat diberikan kopi dan di tangan pemberinya sudah ada magic-nya dan saat kopi dipegang itu sudah ada racunnya.

Seseorang tidak akan bisa melihat racun karena semua angin, magic, desti tidak bisa dilihat.

Menurutnya jika sakit sampai dua atau tiga kali berobat ke medis tapi belum ada perubahan, maka harus sigap menyikapinya.

"Harus sigap mengambil langkah, ada apa ini. Kalau sakit medis belum dua tiga kali berobat mungkin sudah ada perubahan. Kalau sampai dua tiga kali tambah parah harus cepat ngambil langkah. Kita harus nunas pemargi (meminta petunjuk) ke niskala. Kita minta petunjuk sama Beliau," paparnya. 

Saat ini juga banyak yang kena stroke ringan saat umur masih muda, baru 25 tahun atau 30 atau 40 tahun.

Hal tersebut penyebabnya secara medis 20 persen dan non medis hampir 50 persen bahkan lebih.

"Beberapa kali datang ke rumah sakit dibilang urat kejepit bahkan sakitnya tambah parah. Urat kejepit betul dalam medis, namun pasti ada unsur negatifnya," katanya. 

Selain itu terkait penyakit diabetes, jika diabet kering maka itu murni penyakit medis dan betul-betul tidak ada gangguan.

"Kalau diabet basah, 90 persen adalah penyakit nonmedis. Karena borok dari kecil, dua bulan sudah lubang besar. Kalau sudah begitu satu-satunya jalan maka kita harus yakin dan percaya dengan unsur niskala," imbuhnya.

4. Pangasih-asih

Ilmu pangasih-asih merupakan ilmu pelet khas Bali.

Ilmu ini biasanya digunakan untuk menaklukkan hati seseorang. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved