Gunakan Sistem Block Chain, Plastic Bank Indonesia Siap Beli Sampah dengan Harga Tinggi
Dengan adanya sistem block chain, pihak Plastic Bank Indonesia akan menjembatani langsung masyarakat yang menjual sampah plastiknya kepada pengepul be
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pernahkan Tribunners menjual sampah plastik seperti botol bekas, kardus dan benda lainnya kepada pengepul sampah?
Atau malah Tribunners membuang begitu saja sampah plastik tersebut ke bak sampah atau TPA?
Kini, melalui Plastic Bank Indonesia, Tribunners bisa meraih keuntungan dengan sampah plastik yang Tribunners miliki.
Perwakilan Plastic Bank Indonesia, Herman Suseno menuturkan bahwa Plastic Bank Indonesia sudah ada sejak tujuh bulan lalu dan Bali menjadi first pilotnya.
"Kita ingin menghentikan plastic polution di Bali, khususnya untuk di laut. Dan kita juga ingin membantu local community untuk mendapat tambahan income dari sampah plastik yang mereka kumpulkan," ujarnya.
• Setelah Ditunggu Dua Jam, Adi Wiryatama Temui Massa Aksi Bali Tidak Diam di DPRD Bali
• Jelang Lakukan Lari Tempuh Jarak 374 Keliling Bali, Begini Persiapan Serka Dewa Astawa
Ia menyebutkan, dengan nilai sampah yang tinggi, pihaknya ingin agar masyarakat memiliki kesadaran lebih tinggi untuk tidak membuang sampah plastiknya sembarangan.
Apabila sebelumnya masyarakat menjual sampah plastiknya kepada pemulung, kemudian pemulung menjualnya kepada pengepul kecil lalu ke pengepul besar.
Dengan adanya sistem block chain, pihak Plastic Bank Indonesia akan menjembatani langsung masyarakat yang menjual sampah plastiknya kepada pengepul besar sehingga harga yang didapatkan pun akan lebih tinggi dibandingkan dengan cara sebelumnya.
"Harganya sangat kompetitif kalau dibandingkan dengan harga lokal karena sistemnya block chain. Kalau dulu kenapa orang tidak tertarik untuk mengumpulkan sampah plastik adalah karena nilai jualnya sangatlah rendah, benar-benar tidak sesuai dengan usaha yang mereka lakukan untuk mengumpulkan plastik tersebut," ungkap Herman.
• Karangasem Anggarkan 31 M sementara Badung 29,2 M, 6 Kabupaten/Kota Nyatakan Siap Laksanakan Pilkada
• Kodim 1611/Badung Bersama Dinas KB Berikan Layanan Kesehatan dan KB Gratis
Setelah berjalan selama tujuh bulan, Herman menyebutkan bahwa sudah sebanyak delapan ribu akun yang sudah terdaftar di aplikasi.
"Setelah mereka (masyarakat, red) mengetahui sistem transaksi kita yang transparan dan benar-benar apa adanya, serta kami juga memberikan edukasi mengenai jenis plastik yang memiliki nilai yang lebih tinggi seperti apa, masyarakat menjadi sangat antusias," sebutnya.
Bahkan menurutnya, ada satu keluarga yang rutin membersihkan Pantai Kuta dan kemudian salah satu anak dari keluarga tersebut juga mengajak teman-teman sekolahnya untuk ikut membersihkan sekolah.
"Terus terang, dengan keberadaan Plastic Bank di Indonesia sendiri, kita ingin menghentikan polusi sampah plastik di laut dan itu adalah target utama kita. Kedua, kita ingin menimbulkan awereness dari masyarakat Bali agar mereka bisa lebih mengerti dan memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan karena sampah plastik sangat membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa diuraikan," ungkapnya.
"Kita juga ingin local community, terutama poor people di Bali untuk bisa mendapatkan tambahan income dari plastik itu sendiri," tambahnya.
• Massa Aksi Bali Tidak Diam Tuntut Kehadiran Ketua DPRD Adi Wiryatama
• Jadilah Pemilik yang Peduli BAD Gelar Vaksinasi, Kastrasi dan Sterilisasi 40 Anjing dan Kucing
Tribun Bali juga sempat bertemu dengan salah satu pemilik akun di Plastik Bank Indonesia, yakni Gede Agus Sadiana.
" Plastik Bank Indonesia ini bagus sekali. Kita sebagai pengambil sampah atau rongsokan bisa mendapat tambahan uang dan dari segi harga di sini lebih bagus (dibandingkan menjual langsung ke pengepul,red)," ujarnya.
Ia pun menuturkan bahwa setiap bulannya ia selalu datang ke salah satu pusat koleksi Plastic Bank Indonesia.
Material daur ulang yang ia tukarkan seperti botol dan kardus bekas yang jumlahnya mencapai sepuluh sampai 15 kg.
Plastic Bank Indonesia memiliki delapan cabang yang berlokasi di area Bali seperti Kreneng, Sanur, Kuta, Nusa Dua, Sanglah, Kerobokan, Jimbarab serta Ubud.
Selain kedelapan lokasi tadi, Plastic Bank Indonesia juga memiliki sebuah van yang biasa hadir di berbagai acara besar seperti seminar, acara musik serta car free day. (*)