Liputan Khusus
Motor Listrik Berebut Pasar Bali, Potensi Marketnya Dianggap Terbesar di Indonesia
Dalam dua tahun terakhir, satu persatu perusahaan sepeda dan motor listrik membuka cabang atau outlet di Bali
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Irma Budiarti
Motor Listrik Berebut Pasar Bali, Potensi Marketnya Dianggap Terbesar di Indonesia
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Datangnya era kendaraan listrik semakin jelas di Bali.
Dalam dua tahun terakhir, satu persatu perusahaan sepeda dan motor listrik membuka cabang atau outlet di Bali.
Saat ini ada tiga perusahaan motor listrik yang menjalankan bisnisnya di Bali.
Mereka adalah PT Sepeda Listrik, PT Wika Industri Manufaktur (Wima) dan Volta Oto.
Ketiganya bersaing menawarkan berbagai jenis sepeda dan motor listrik untuk masyarakat Bali dan juga wisatawan, khususnya asing, yang berkunjung ke Pulau Dewata.
Sebagai provinsi utama pariwisata di Indonesia, Bali dianggap memiliki tingkat kesadaran lingkungan yang lebih maju, dan itu merupakan lahan subur bagi produk-produk kendaraan listrik, karena dinilai lebih ramah lingkungan.
Perusahaan sepeda dan motor listrik yang sudah dua tahun membuka store (toko) di Bali adalah PT Sepeda Listrik atau yang akrab disebut Selis.
Selis yang membuka store-nya di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali, kini semakin gencar menjual berbagai produk-produk buatannya di Bali.
“Kalau di Selis, rata-rata sehari dua unit terjual di Bali,” kata Store Manager PT Sepeda Listrik (Selis) Bali, Robert Imanuel, pekan lalu.
Masuk ke store Selis Bali, kita akan melihat berbagai produk motor dan sepeda listrik yang ditawarkan untuk konsumen.
Perusahaan motor dan sepeda listrik yang mempunyai pabrik di Tangerang, Provinsi Banten, ini rupanya tak sekadar menjual teknologi sepeda dan motor listrik.
Mereka juga memperhatikan betul segi tampilan produknya buatannya.
Kita bisa memilih antara produk dengan desain sporty atau classic.
Selama dua tahun membuka cabang di Bali, kebanyakan konsumen Selis adalah para pendatang atau wisatawan asing yang tinggal lama atau menetap di Bali.
