Tahanan Kabur Saat Mengikuti Pelatihan Membuat Batako, Ngurah Tempati Sel Isolasi Jika Tertangkap
Napi kasus pencurian itu kabur berawal saat ia diberikan pelatihan membuat batako di halaman depan Lapas Kelas IIB Singaraja.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Polisi berserta sejumlah tim dari Lapas Kelas IIB Singaraja, hingga saat ini masih memburu Gede Ngurah Darma Yasa alias Ngurah (45).
Ngurah kabur dari penjara, Kamis (24/10/2019).
Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja, Risman Soemantri menjelaskan, napi kasus pencurian itu kabur berawal saat ia diberikan pelatihan membuat batako di halaman depan Lapas Kelas IIB Singaraja.
Pelatihan yang dimulai sejak pukul 08.00 Wita itu juga diikuti oleh empat warga binaan lainnya dengan diawasi satu petugas keamanan.
"Pukul 11.00 Wita, mereka istirahat, makan. Kemudian melanjutkan lagi pelatihannya sekitar pukul 12.30 Wita," jelasnya, Minggu (27/10/2019).
Setelah melanjutkan pelatihan, Ngurah sempat minta izin kepada petugas keamanan untuk pergi ke toilet yang lokasinya juga berada di halaman depan Lapas.
Namun karena minimnya pengawasan, Ngurah pun melarikan diri.
Para petugas di Lapas baru menyadari jika Ngurah berhasil kabur sekitar 30 menit kemudian.
"30 menit kemudian ternyata Ngurah tidak kunjung kembali ke tempat pelatihan. Sempat dicari di dalam, ternyata sudah tidak ada. Pukul 14.00 Wita dia dinyatakan hilang. Kemudian kami berkoordinasi dengan Polres Buleleng untuk membantu melalukan pencarian. Namun hingga saat ini belum ditemukan," kata Risman.

Diakui Risman, Ngurah sejatinya merupakan warga binaan yang berkelakuan baik.
Karena sikapnya yang dinilai baik itu lah, pria asal Banjar Dinas Lebah Sari, Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Buleleng itu mendapatkan kesempatan mengukuti pelatihan keterampilan membuat batako.
Masa tahanannya yang juga tinggal enam bulan lagi.
"Anak ini rajin. Makanya kami sangat tidak menduga dia bisa kabur. Asimiliasi ini dalam pengawasan minim sekuriti. Bukan seperti di dalam. Paling ideal itu satu perbanding lima. Pengawalan kemarin itu sebenarnya cukup. Cuma ini diluar dugaan kami, waktu ke kamar kecil dia tidak dikawal karena sudah akrab. Kamera CCTV jujur juga tidak sampai menjangkau daerah halaman depan," ujar Risman.
Atas adanya kejadian ini, Risman mengaku akan mengevaluasi lagi sistem perekrutan napi yang akan diberikan pelatihan, serta memperketat pengawasan.
Sementara bila saja Ngurah berhasil ditemukan, hukum pidananya sebut Risman tidak bisa ditambahkan.