Penghentian Penggunaan Plastik Bukan Solusi, Diperlukan Perubahan Mindset Masyarakat Soal Daur Ulang
Semua negara di dunia mencari jalan keluar dalam menyajikan kemasan produksinya agar makin memperhatikan kualitas kesehatan dan ramah lingkungan
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Penghentian Penggunaan Plastik Bukan Solusi, Diperlukan Perubahan Mindset Masyarakat Soal Daur Ulang
TRIBUN-BALI.COM, NUSA DUA - Presiden World Packaging Organisation (WPO), Pierre Pienaar, mengatakan semua negara di dunia mencari jalan keluar dalam menyajikan kemasan produksinya agar makin memperhatikan kualitas dari segi kesehatan dan ramah lingkungan.
“Semua negara-negara yang memiliki produksi terus beradaptasi dengan teknologi canggih dalam melakukan pengemasan barang atau produksi sehingga menghasilkan produk kemasan yang sehat dan ramah lingkungan," ujar Pierre di sela kegiatan Global Packing Conference (IPF-WPO) 2019, di Nusa Dua, Badung, Rabu (6/11/2019).
Ia mengatakan pada pertemuan ini, semua anggota dari WPO akan membawakan materi dan melakukan diskusi untuk membahas masa depan pengemasan barang atau produk, sehingga akan menjadi kesepakatan bersama dalam menjaga kualitas, kebersihan dan ramah lingkungan.
"Selama ini yang menjadi isu terpenting dalam pengemasan barang adalah penggunaan plastik. Memang sebelum menggunakan plastik, yang menjadi isu terpenting adalah menggunakan stereoform dan besi," ujarnya.
Menurut Pierre, pengemasan barang yang selama ini dipergunakan adalah plastik, karena bahan ini dinilai paling murah dan aman.
• Polres Bangli Tindak 920 Pelanggar Lalu Lintas dalam Dua Pekan
• Satpol PP Denpasar Ciduk Pengamen Liar di Jalan Gunung Agung
Keberadaan plastik tidak semata dilihat dari pencemaran lingkungan, namun solusi yang dicari adalah plastik yang berbahan mudah diolah kembali.
"Plastik dengan teknologi bisa berbahan dari jenis tumbuhan yang mudah diolah dan ramah lingkungan. Sehingga melalui teknologi yang mutakhir bisa menggunakan bahan tersebut," ucapnya.
Selain itu, kata dia, dari sampah rumah tangga dapat dipilah masyarakat, walau itu bentuk kemasannya plastik, maka tidak akan sampai mencemari lingkungan.
"Yang terjadi sekarang adalah mengenai proses pengumpulan sampah plastik hingga daur ulang belum dilakukan secara menyeluruh oleh masyarakat dunia. Hal inilah yang kita bahas pada pertemuan ini," ucapnya.
Pada dasarnya, kata Pierre, WPO mendukung kelestarian alam dengan pengurangan sampah, khususnya sampah plastik.
Hanya saja bagi Pierre Pienaar, penghentian penggunaan plastik bukan jalan keluar dan mencabut akar masalah.
Perlu perubahan mindset masyarakat agar membuang sampah plastik pada tempatnya.
• Berawal dari Hobi Masak, Dek Kodok Sukses Jadi Chef Hingga Buka Usaha Jajanan
• Kunjungan Wisman ke Bali September 2019 Minus 4,59% Dibanding Bulan Lalu
Dengan demikian, sampah plastik bisa didaur ulang dengan tepat dan benar dan tidak mencemari lingkungan.
"Saya dengar Bali melarang sampah plastik, itu bagus. Tapi wilayah lain masih menggunakan plastik di Indonesia," imbuhnya.