Kenalkan Pendidikan Anti Korupsi, 6 SMP di Badung Ikuti Lomba yang Digelar Kejari Badung
Kegiatan yang melibatkan para generasi milenial untuk melawan korupsi. Tujuan lomba ini untuk mengenalkan pendidikan anti korupsi sejak dini.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia jatuh pada tanggal 9 Desember 2019 mendatang, Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung mengajak siswa di Badung untuk mengenali korupsi.
Kejari Badung menggelar sejumlah lomba yang melibat siswa SMP sederajat se Kabupaten Badung.
Kegiatan yang bertemakan "Generasi Milenial Anti Korupsi" itu digelar di Auditorium Kejari Badung di Mengwi, Senin (25/11/2019).
Kajari Badung Hari Wibowo mengatakan dalam memberantas korupsi merupakan tugas dan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat.
Untuk itu pihaknya menggelar kegiatan yang melibatkan para generasi milenial untuk melawan korupsi.
“Tujuan lomba ini untuk mengenalkan pendidikan anti korupsi sejak dini. Sehingga lomba ini diharapkan pemahaman anak-anak khususnya siswa SMP terkait pencegahan, dan pendidikan anti korupsi itu lebih baik,” kata Hari Wibowo.
Lomba yang digelar meliputi Lomba Cerdas Cermat, Pidato dan Lomba yel-yel.
Lomba ini melibatkan enam sekolah dari masing-masing kecamatan di Badung.
• 4.006 Orang Nunggak Pembayaran, PDAM Gandeng Kejari Tagih Piutang Rekening Air Rp 534 Juta
• Polres Banyuwangi Resmi Jadi Polresta
• Basuki Trikora Putra Sebut Gaji Komisaris Pertamina Rp 3,2 Miliar per Bulan Hoaks
Kegiatan ini juga turut bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung.
“Ini adalah bentuk sinergi untuk Disdikpora. Ke depan kita akan lebih banyak lagi programnya. Iya seperti jaksa masuk sekolah dan jaksa mengajar,” ungkapnya.
Terkait pemahaman peserta lomba pendidikan anti korupsi, lanjut Wibowo mengatakan di luar ekpektasinya.
Kata dia, anak-anak SMP sudah merespon, bahkan pengetahuan tugas fungsi kejaksaan sudah dipahami dengan baik.
“Ini di luar ekspektasi kami. Semoga dengan kerja sama dengan Disdikpora dan Kejari dapat lebih ditingkatkan,” katanya.
Mantan Kajari Kuantan Singingi Riau itu mengatakan nantinya masing-masing pemenang dari tiga lomba yang digelar akan kembali dilombakan bersama peserta dari kabupaten/kota se Bali di Kejaksaan Tingi (Kejati) Bali.
Lomba di Kejati Bali pun akan berlangsung pada 9 desember 2019 mendatang.
“Tentu kegiatan memiliki gaung yang positif terkait pentingnya pencegahan dan pemberantasan korupsi,” tegasnya.
Sementara itu, Kadisdikpora Badung I Ketut Widia Astika yang hadir dalam acara tersebut menyambut baik kegiatan yang digelar oleh Kejari Badung.
Menurutnya kegiatan itu sangat baik dalam memberikan pemahaman dan penanaman jiwa anti korupsi sejak dini.
“Ini adalah salah satu pendidikan anti korupsi. Bagaimana anak-anak memiliki jiwa yang anti korupsi sejak ini,” kata Widia Astika.
Mengenai peserta yang dikirim dalam lomba tersebut, pihaknya menentukan satu tim per sekolah untuk mewakili masing-masing kecamatan di Kabupaten Badung.
“nanti siapa yang menang itu akan mewakuli kabupaten Badung,” pungkasnya. (*)