Kasus DBD di Badung, Bali Meningkat, Komisi IV Tanyakan Program Jumantik
Kenaikan kasus DBD di Badung, Bali dinilai janggal karena pemerintah telah menelorkan program untuk petugas juru pemantau jentik (jumantik) nyamuk.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Ini perlu kita lakukan konsultasi atau pembahasan, agar tau apa penyebab dan solusinya," ujarnya lagi.
Sebelumnya Data dari Dinas Kesehatan Badung grafik Kasus DBD di Badung dari Januari hingga 9 Desember 2019 terjadi 971 kasus.
Dengan rincian pada bulan Januari terjadi 94 kasus DBD, bulan Februari ada 116 kasus, Maret ada 90 kasus, bulan April 128 kasus, Mei ada 207 kasus, Juni ada 129 kasus, Juli ada 79 kasus, Agustus ada 31 kasus, September ada 26 kasus, Oktober 19 kasus, November ada 44 kasus, per tanggal 9 Desember ada 8 kasus.
Namun dari semua kasus tersebut ada dua orang yang meninggal dunia.
Pertama warga asal Jumpayah Mengwitani yang meninggal dunia pada tanggal 15 Januari 2019 di RSD Mangusada.
Kedua, bocah yang tinggal di jalan Pratama , Bualu Indah, Benoa meninggal pada tanggal 23 Januari 2019 di RSUP Sanglah.
• Penjualan Telah Ditutup, Komentar Sejumlah Suporter yang Masih Menunggu Tiket Bali United
• Jalani Pelimpahan Tahap II, Nata Wisnata Tak Didampingi Anggota Keluarga
Selain itu pada tahun Data DBD tahun 2017 ada 941 kasus dan satu orang meninggal dunia.
Namun Kasus DBD tahun 2018 menurun drastis yakni hanya terjadi 326 kasus DBD dan satu orang meninggal dunia.
Di sisi lain, Kepala Dinkes Badung dr I Gede Putra Suteja, mengaku pentingnya melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mengantisipasi dan mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk aedes aegypti yang dapat menyebabkan DBD.
Pihaknya juga mengaku telah memprogramkan gerakan serentak (gertak) untuk PSN tersebut.
Untuk mengantisipasi hal itu, Dinas kesehatan pun melakukan fogging Ultra Low Volume (ULV) dan fogging fokus.
Fogging ULV dilaksanakan sebelum masa penularan (SMP) dengan menggunakan mesin besar di atas mobil dan jangkauan penyemprotan hanya jalan-jalan besar.
• Gelar Acara Perpisahan, Kapolres Gianyar: Saya titip Bali yang indah ini
Sementara, untuk kegiatan fogging fokus dilaksanakan setiap ada kasus DBD.
"Fogging yang akan digalakkaan ini dilakukan oleh lima regu, yakni regu fogging Puskesmas Kuta Selatan, Puskesmas Kuta I, Puskesmas Kuta II, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kuta Utara," katanya.
Termasuk juga menggerekkan jumantik yang turun ke rumah-rumah warga untuk memberikan penyuluhan terkait bahaya DBD dan pencegahannya. (*)