Libur Panjang Picu Berbagai Penyakit Kambuh, Berikut Cara Pencegahannya

Kambuhnya berbagai macam penyakit usai liburan tak pernah terpikirkan. Lantas, bagaimana bisa liburan memicu penyakit kambuh?

Ilustrasi: pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi
Ilustrasi liburan 

TRIBUN-BALI.COM - Akhir tahun identik dengan libur panjang dan berkumpul dengan keluarga atau sahabat.

Namun sering kali, kambuhnya berbagai macam penyakit usai liburan tak pernah terpikirkan. Lantas, bagaimana bisa liburan memicu penyakit kambuh?

Akademisi dan praktisi klinis Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menjelaskan, kambuhnya berbagai macam penyakit usai liburan disebabkan oleh kebiasaan kita yang asal mengonsumsi makanan enak dan tak memikirkan dampak buruknya.

Terutama makanan yang memiliki rasa manis, asin, dan kaya akan lemak.

Jika makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam itu dikonsumsi terus menerus, ada risiko kesehatan mengintai.

Sebagai contoh, kue manis yang banyak cokelat dan taburan keju memiliki kalori lebih tinggi.

Selain itu, kuning telur untuk membuat kue juga mengandung kolesterol tinggi. Selain kue, mungkin kita juga mengonsumsi makanan bersantan selama liburan.

Padahal, makanan bersantan banyak mengandung lemak.

Korupsi di LPD Desa Adat Kapal, Badung, Tiga Mantan Pengawas LPD Dituntut 15 Bulan Penjara

Jelang Pergantian Tahun, Ketut Belongkoran Ditebas Berkali-kali di Punggung, Wajah, dan Tangan

"Apalagi jika makanan tersebut dimasak berulang-ulang, sehingga lemak jenuhnya semakin tinggi dan ini sudah tidak baik untuk kesehatan," kata Ari, Senin (29/12/2019).

Satu lagi yang tak ketinggalan saat liburan adalah minuman bersoda.

Jika minuman bersoda dikonsumsi oleh orang dengan riwayat penyakit kronik, maka penyakitnya dapat kambuh.

Sebagai contoh, jika minuman soda dikonsumsi oleh penderita kencing manis maka gula darah dalam tubuhnya pun menjadi tidak terkontrol.

Pasien dengan penyakit darah tinggi, tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol.

Pasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi, maka keadaan kolesterol dan asam urat tingginya menjadi bertambah parah.

"Kalau pasien yang sudah obesitas, makan enak selama liburan dan kurang gerak akhirnya berat badannya bertambah pasca liburan. Usahakan tetap cek berat badan saat liburan jika memungkinkan," kata Ari.

Meriahkan Ajang Denpasar Festival, Disperindag Denpasar Gelar Lomba Fashion Lansia

Aksi 3 ABG Resahkan Warga Klungkung Lantaran Sasar Warga yang Mandi di Sungai

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved