Mangga Brazil Memiliki Potensi Besar, I Wayan Badan Berharap Ada Dari Perhatian Pemerintah
Budidaya Mangga Brazil Memiliki Potensi Besar, Wayan Badan Berharap Segera Ada Perhatian Pemerintah
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Sejak mulai dibudidayakan tahun 1989, mangga brazil memiliki potensi besar untuk dikembangkan di wilayah Banjar Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan Kintamani, Bangli, Bali.
Kendati demikian, potensi tersebut belum didukung peran serta pemerintah baik dalam hal pemeliharaan maupun pemasaran.
Petani mangga di Banjar Yeh Mampeh, I Wayan Badan mengakui potensi budidaya mangga brazil di wilayah Banjar Yeh Mampeh cukup besar.
Terbukti hingga kini 200 hektare lahan petani menanam jenis mangga ini.
• Daun Mangga Untuk Mengontrol Diabetes dan Tekanan Darah, Begini Cara Membuatnya
• Idap Kanker Payudara, Komang Suriya Dewi Terkejut KIS Sudah Dinonaktifkan
• Lihat Anak-anak di Jakarta Berenang Saat Banjir, Anies Baswedan : Pada Senang Main Tuh
“Jenis mangga brazil pertama kali ditanam tahun 1989, hingga akhirnya tahun 1999 mulai banyak dikembangkan oleh petani sekitar,” katanya Jumat (3/1/2020).
Meski demikian, Badan menyesalkan belum ada perhatian pemerintah dengan besarnya potensi ini.
Seperti dalam hal pemasaran, Badan menyebut mangga brazil mulanya lebih banyak dijual secara borongan bekerja sama dengan suatu perusahaan asal Jakarta.
Hanya saja, kerja sama akhirnya berakhir lantaran para petani tidak mengetahui bagaimana cara pemeliharaannya.
“Kerja sama diputus karena kualitas mangga cenderung kurang bagus. Ini disebabkan petani sekitar tidak tahu cara penanggulangan penyakit bagaimana. Dan juga tidak pernah disentuh oleh pihak pemerintah,” ungkapnya.
Pasca putus kerjasama, petani mangga brazil di Yeh Mampeh menjual hasil panennya ke pengepul local.
Badan mengakui harga jual mangga brazil cenderung murah, yakni Rp. 9 ribu.
Padahal harga sebelumnya bisa mencapai Rp. 25 ribu per kilogram.
“Mangga brazil berukuran lebih besar dari mangga jenis lainnya. Tiga biji bisa naik hingga dua kilogram,” katanya,
Sedangkan penyakit yang mengancam mangga brazil, Badan mengakatan lebih banyak disebabkan oleh jamur sebagai dampak faktor cuaca.
Selain itu penyakit jamur menyebabkan warga kulit buah kehitaman dan terlihat kurang menarik.