6 Srikandi PDIP di Bali Ini Naik Jabatan Setelah DPP Pecat 8 Kader yang Dianggap Tak Disipilin
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali memecat atau memberhentikan delapan kadernya dari posisinya di fraksi serta alat kelengkapan dewan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ady Sucipto
Selain memberhentikan delapan kader tersebut, DPD PDIP Bali juga memberikan peringatan keras kepada seorang kader atas nama I Gede Purnawan.
Politikus asal Desa Padangan, Pupuan, ini merupakan anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan dan pengurus DPC PDIP Tabanan.
"Pemberian sanksi secara tegas berupa pemberhentian tersebut, sekaligus sebagai pembelajaran bagi kader lain untuk menegakkan wibawa partai dan membangun displin serta budaya yang tinggi di partai dalam rangka memperkokoh partai bergerak dinamis menjadi partai pelopor," terang Koster, yang juga menjabat Gubernur Bali.
Dominasi Srikandi
Setelah keluarnya surat pemberitahuan pemberhentian tersebut, Ketua DPC PDIP Tabanan langsung melakukan rapat intern dengan jajaran pengurus partai di kantornya di Jalan Sudimara, Desa Gubug, Tabanan, Kamis (16/1).
Pertemuan tersebut berlangsung tertutup untuk memplenokam kader penggantinya.
Hal tersebut tertuang dalam surat DPC PDIP Tabanan nomor 010/IN/DPC-03.09/1/2020, perihal penggantian dan pengisian jabatan yang selanjutnya diserahkan ke DPRD Tabanan untuk ditindaklanjuti.
Setelah pleno dilakukan akhirnya lima kader diputuskan sebagai pejabat baru di DPRD Tabanan.
Empat di antaranya merupakan kader perempuan alias srikandi.
Para srikandi PDIP ini di antaranya Ni Made Suryani menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan mengantikan I Made Suardika.
Ni Made Dewi Trisnayanti sebagai Wakil Ketua Komisi I DPRD Tabanan menggantikan I Wayan Widnyana, AA Sagung Ariani sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Tabanan menggantikan I Made Edi Wirawan, Putu Yuni Widyadnyani sebagai Sekretaris Komisi III DPRD Tabanan menggantikan I Wayan Sudiana.
Sementara I Gusti Komang Wastana yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris komisi ditunjuk sebagai Ketua Komisi IV DPRD Tabanan menggantikan I Made Suarta. Sementara jabatan Sekretaris Komisi IV diisi oleh Ni Made Rahayuni.
"Hasil rapatnya bahwa kami di DPC PDIP Tabanan menjalankan sesuai dengan instruksi DPP dan DPD partai. Lima orang kader dicopot jabatannya dan diganti dengan kader lain, sedangkan satu orang diberikan peringatan keras karena tak menjabat dalam AKD," ungkap Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, didampingi Sekretaris DPC, I Nyoman Arnawa, Kamis (16/1).
Sanjaya mengaku prihatin dengan sanksi ini. Ia berharap hal serupa tidak terjadi lagi. Sebab, saat ini PDIP merupakan partai pelopor.
Ciri khas dari partai pelopor adalah kedisiplinan, sehingga tak melihat latar belakang kader yang lama, baru, hebat, atau apapun.