KONI Jembrana Akan Menjaring Atlet Untuk Porprov Bali 2021, Semangat Raih Medali Emas
KONI Jembrana Berancang-ancang Menghadapi Porprov Bali 2021, Akan Jaring Atlet Untuk Genjot Emas di Porprov Bali 2021
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jembrana berancang-ancang menghadapi Porprov Bali 2021 mendatang.
Penjaringan atlet akan dilakukan mulai Februari 2020 ini.
Hal itu dilakukan untuk menggenjot raihan emas porprov para atlet Jembrana.
Ketua umum KONI Jembrana, I Gede Gunadnya mengatakan, KONI Jembrana akan fokus menjaring dan mencetak atlet guna raihan prestasi di Porprov Bali Tahun 2021.
• Dapat Perhatian Serius, Disdik Tabanan Sebut Kemalingan di SDN 1 Baru Jadi Pelajaran Berharga
• Ciri-ciri Tubuh Kekurangan Kolagen dan Serat, Rambut Rontok Hingga Selulit, Apa Kamu Mengalaminya ?
• Tak Perlu Diet Ketat, Kebiasaan Sehari-hari yang Dilakukan Perempuan Ini Bisa Turunkan Berat Badan
Salah satunya melalui event sekelas Porkab (pekan olahraga kabupaten).
Dari Porkab itu nantinya akan dicetak atlet-atlet untuk masuk cabor (cabang olahraga) yang dilombakan.
Ada sekitar 38 cabor yang akan diikuti.
"Kita akan memanfaatkan anggaran yang ada secara maksimal, meskipun secara anggaran kita tidak mampu melaksanakan porkab, tapi semangat porkab akan kita gelorakan dalam bentuk yang berbeda demi prestasi olahraga," ucapnya, Minggu (19/1/2020).
Gunadnya menyebut bahwa Jembrana membutuhkan ajang porkab 2020 sebagai bentuk pembinaan seleksi atlet, sekaligus sebagai verifikasi untuk tahun 2021.
Ia pun mengatakan bahwa anggaran untuk kegiatan tersebut minim, sekitar Rp 2 Miliar untuk pembinaan 2020 ini.
"Anggaran maklum terbatas tahun pembinaan (2020) hanya Rp 2 Miliar. Kami juga tidak pernah menggelar pordes dan porcam. Makanya, di 2020 ini, akan digelar porkab dengan pola berbeda," jelasnya.
Gunadnya mengatakan pola berbeda itu adalah kerjasama dengan diknas-diknas, untuk kegiatan event-event yang akan diselenggarakan pada HUT Kota Jembrana, Bali.
Alasannya, anggaran untuk menggelar event berskala Porkab itu adanya hanya di Dinas-Dinas terkait.
Sedangkan, KONI tidak memiliki anggaran melimpah dalam hal tersebut.
Dari dana pembinann saja paling tidak dalam satu cabor itu membutuhkan Rp 30 juta.
Ketika ada 38 cabor, maka akan habis Rp 1,14 Miliar.
Ketika dibebankan lagi, untuk menggelar Porkab, sudah pasti tidak akan mencukupi.
"Makanya butuh dana atau anggaran dari Dinas-Dinas dimana itu dimanfaatkan saat Hut Kota," ungkapnya.
Meski begitu, di beberapa daerah di Jembrana para pembina dan pengurus atlet, sudah melakukan latihan intensif.
Seperti TI (Taekwondo Indonesia) di Melaya, PD (Perisai Diri) di BB Agung kemudian Tinju Tegalbadeng.
Latihan-latihan ini memang digenjot supaya mencetak atlet tangguh dan bisa bersaing dengan Kabupaten lain.
Dan bisa meraih emas lebih dari 11 atau lebih tinggi dari raihan pada 2019 lalu di Porprov Tabanan.
"2019 lalu kita meraih 11 emas. Panjat tebing empat, karate 3 kemudian tenis lapangan 1, biliard 1, Yongmodoo 1 dan tolak peluru. Hanya 11 atlet yang dapat. Selebihnya dapat perak dan perunggu," ujarnya.(*)