Kepala BB Vet Duga Kematian Babi di Badung karena Cuaca, Masih Tunggu Hasil Pengujian di Medan
Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar, I Wayan Masa Tenaya mengaku sudah turun ke lapangan untuk melakukan pengambilan sampel terhadap babi yang mati
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pemberian makan dari sampah mungkin segera harus ditinggalkan karena hal itu tidak berstandar dan berpotensi menularkan penyakit apa saja dari makanan itu.
Sehingga adanya penyakit ASF yang terjadi di Cina dan Sumatera Utara mungkin sudah mempengaruhi pikiran para peternak di Bali sehingga harus melapor ke BBVet.
Yang sudah melapor, kebetulan populasi tertinggi ada di Bali Selatan seperti Denpasar, Badung, dan Tabanan.
“Ini sporadis karena musim hujan. Sebelumnya pada musim kering gak ada yang mati,” ujarnya.
Pencegahannya bisa dilakukan dengan bio security dan bio safety.
Maksudnya, peternak harus memastikan jangan ada yang lalu lalang memasuki kandang, dan jangan sampai memasukkan makanan yang sudah terkontaminasi dari luar.
Pemerintah sudah memberikan informasi awal kepada peternak babi bahwa harus waspada dan hati-hati terkait rambu-rambu saat beternak.
Di samping itu, tidak semua penyakit ada vaksinnya, misalnya streptococcus.
Tetapi walaupun sudah ada vaksinnya belum tentu semua babi divaksinasi.
Seperti Hog Cholera semestinya divaksin 2 minggu setelah ditempatkan di tempat yang baru, sedangkan untuk menghindari SE, di atas 3 bulan baru bisa divaksin.
Kepala Bidang Pelayanan Veteriner, I Ketut Wirata menambahkan seluruh laporan masyarakat yang sudah diverifikasi oleh dinas dan dinyatakan layak untuk diuji, selanjutnya dari BBVet Denpasar pasti turun ke lapangan.
“Itu merupakan bentuk tugas dan fungsi kita. Tidak boleh kita menunda dan menangguhkan, tetap harus direspon. Untuk kasus di Badung itu memang sudah ditangani,” ujar Wirata
Terkait hasilnya, pihaknya mengaku tidak bisa mengintervensi terkait sesuatu pengujian penyakit yang baru.
Nanti hasilnya mungkin akan ditembuskan ke BBVet Denpasar juga, tetapi sampai saat ini belum diterima.
“Yang pasti sudah dilaporkan ke pusat, selanjutnya pusat yang menyampaikan kepada kami terkait hasilnya (pengujiannya red),” jelasnya.