Sentra Ternak di Wilayah Bali Ini Keluhkan Banyak Babi Mati, Dinas Langsung Cek Laboratorium

Dinas Pertanian dan Pangan melalui Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Kabupaten Badung banyak mendapatkan laporan kematian babi di Gumi Keris.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/ I Made Ardhiangga
(ilustrasi) ternak babi di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dinas Pertanian dan Pangan melalui Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Kabupaten Badung banyak mendapatkan laporan kematian babi di Gumi Keris.

Laporan kematian babi itu terjadi beberapa minggu terakhir pada sejumlah sentra pertenakan.

Informasi terakhir, sampel atau darah dari ternak  babi yang mati sudah dibawa ke Balai Besar Veteriner Denpasar untuk dilakukan pengujian penyebab kematian.

Saat ini dinas masih menunggu hasil pemeriksaan penyebab matinya beberapa babi di Badung.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Pihaknya pun merespon cepat laporan tersebut.

“Iya kami menerima banyak laporan kematian ternak babi.

Kita sudah ambil langkah-langkah dengan menurunkan tim langsung ke peternak,” kata Wijana kepada Tribun Bali, Minggu (19/1).

Adapun peternak babi yang melaporkan ternaknya mati berasal dari wilayah Desa Tangeb, Bongkasa, Sedang, Jagapati, dan beberapa wilayah lainnya.

Selain membawa sampel atau darah ternak babi yang mati ke Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar untuk diuji, pihaknya juga telah membagikan disinfektan kepada peternak.

Disinfektan ini akan disemprotkan ke kandang, dan yang tak kalah penting menurutnya peternak agar tetap menjaga kebersihan kandang. 

“Kami sudah berikan disinfektan untuk membunuh kuman-kuman yang ada pada kandang babi,” tegas Wijana.

Sejatinya, ada tiga penyakit utama yang menyerang babi, yaitu cholera atau umum pula dikenal sebagai classical swine fever (CSF), streptococcus suis, serta yang paling berbahaya dan belum ditemukan obatnya adalah african swine fever (ASF) atau demam babi afrika.

Berharap Bukan ASF

Di bagian lain, Kabid Keswan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gde Asrama menjelaskan, laporan kematian babi terutama dari sentra-sentra peternakan babi di Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Mengwi.

Meski demikian pihaknya berharap matinya babi bukan karena terkena penyakit serius terutama ASF.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved