Waspada Virus Corona di Bali
Meski Terdampak Merebaknya Virus Corona, BI Optimis Ekonomi Bali Tetap Tumbuh, Bisa Gencarkan MICE
Merebaknya virus corona akan berdampak dengan kondisi ekonomi Bali, khususnya sektor pariwisata
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Hal ini pun harus dilihat dengan jeli, sehingga peluang MICE ini bisa masuk Bali.
Upaya ini bisa membuat sumbangan sektor pariwisata terhadap ekonomi Bali, tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi tetap meningkat.
Kinerja pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali pada tahun 2019 lalu, yang diperkirakan tetap tumbuh kuat.
Terbukti berada di atas pencapaian ekonomi nasional.
Perekonomian Bali diperkirakan masih dapat tetap tumbuh tinggi sebesar 5,70 persen-6,10 persen tahun 2020.
“Kinerja ekonomi Bali tidak terlepas dari perkembangan kinerja pariwisata. Pada tahun 2019 kinerja pariwisata sedikit tertahan, tercermin oleh melambatnya perkembangan kunjungan wisman, di antaranya karena dampak lanjutan penegakan zero dollar tourism, bencana alam, ekses pemilu dan semakin kompetitifnya destinasi wisata dunia,” jelasnya.
Trisno mengatakan, tidak hadirnya wisman China ke Bali, jelas berpengaruh.
• Sejak Merebak Virus Corona, Kunjungan Turis China ke Bali Turun, Kerugian Diprediksi Ratusan Juta
• China Kerahkan Robot Khusus di Wilayah Ini untuk Cegah Virus Corona, Lihat Vidionya Saat Bertugas
Mengingat beberapa tahun belakangan, wisman China menduduki peringkat pertama kedatangan.
Baru-baru ini saja, kembali digeser wisman asal Australia yang kembali ke posisi pertama.
“Kedatangan wisman Tiongkok itu lebih dari 1 juta tahun lalu ke Bali, ya sekarang pasti turun, tapi kita lihat data BPS (Badan Pusat Statistik) di Februari dan Maret,” sebutnya.
Namun Pemprov Bali dan stakeholder pariwisata Bali tidak akan diam.
Pertemuan demi pertemuan terus dilakukan, untuk mencari solusi atas kekosongan wisman China ini.
Sehingga target kedatangan wisman pada 2020 yang diharapkan 6,8 juta-7 juta bisa tercapai.
Substitusi market juga menjadi solusi tercepat, dengan terus menggeber promosi ke market Australia, Eropa, India, Amerika, dan negara potensial lainnya.
Sebab selama ini sektor pariwisata menjadi motor penggerak ekonomi Bali.
Apalagi, ia mengamini kedatangan 80 ribu-100 ribu wisman China per bulan tentu akan berkurang.
(*)