Gapensi Buleleng Tak Mampu Memenangkan, Hampir 100 Persen Jasa Konstruksi Bermodal Kecil
Gapensi Buleleng saat ini tidak mampu untuk memenangkan proyek pemerintah, hampir 100 persen jasa konstruksi di Buleleng bermodal kecil
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sebagian besar anggota Gabungan Pengusaha Jasa Konstruksi (Gapensi) Buleleng saat ini tidak mampu untuk memenangkan proyek pemerintah.
Ini terjadi karena modal yang dimiliki oleh para pengusaha terbilang kecil, serta persyaratan teknis tender online yang menjadi kebijakan pemerintah dirasa cukup berat.
Hal tersebut diakui Ketua BPC Gepensi Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi saat melaksanakan Musyawarah Cabang ke IX BPC Gapensi Buleleng, Selasa (4/2/2020).
Disebutkan Wandira Adi, saat ini jumlah anggota yang tergabung dalam Gapensi Buleleng sebanyak 94 perusahaan.
• Pemkab Karangasem Terima Penghargaan BNPB Dalam Partisipasi Aktif Penanggulangan Bencana
• Pelatih Bali United Tak Mau Pikirkan Draft Liga 1 Indonesia 2020, Teco: Fokus Piala AFC
• Harga Babi di Bali Anjlok, Peternak Tak Menyangka Babinya Yang 3 Hari Bengong Tiba-Tiba Mati
Dari jumlah itu, hanya empat perusahaan yang dikategorikan memiliki modal menengah.
Sedangkan sisanya hanya memiliki modal kecil.
Atas kondisi ini, tak pelak banyak pengusaha asal Bali Utara yang tidak mampu untuk menggarap proyek milik pemerintah.
"Hampir 100 persen pengusaha di Buleleng yang bergerak di bidang jasa konstruksi ini kondisi ekonominya kecil. Sementara pemerintah sekarang tengah melakukan pembangunan yang bagus dan besar seperti shorcut, sudah pasti harus punya modal yang besar. Sementara yang ekonominya kecil, sudah pasti tidak bisa bekerja," terangnya.
Atas kondisi ini, Wandira Adi mengaku akan mencari trobosan-trobosan terbaik, serta mendiskusikan hal ini ke Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, agar bisa berpatisipasi membangun Buleleng lewat kemampuan yang dimiliki sebagai jasa dibidang kontruksi.
"Kalau memang kondisi ekonominya kecil, semoga ada paket pekerjaan yang kecil. Sehingga pengusaha jasa konstruksi Buleleng bisa berpatisipasi. Kami punya semangat besar untuk membangun Buleleng," ucapnya.
Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, sesuai perkembangan zaman, alat teknologi dan regulasi terus berkembang dan sangat dinamis.
Untuk itu ia mengimbau kepada para pengusaha dibidang jasa konstruksi untuk lebih meningkatkan SDM, modal dan sarana prasarana yang dimiliki.
"Contoh ya, jalan kan semua harus hotmix, kalau tidak pakai hotmix masyarakat tidak mau. Sedangkan alat-alat hotmix juga mahal. Pembangunan kantor juga, sudah ada edaran untuk mengurangi, tidak boleh banyak. Sehingga hal ini memperkecil ruang Gapensi," ucapnya
"Sementara disisi lain Gapensi juga salah satu pilar penggerak ekonomi, banyak masyarakat yang diajak bekerja. Oleh karena itu jangan berdiam diri saja, mari tingkatkan SDM yang dimiliki," tutupnya. (*)