Bali Sedang Diterpa Kasus Babi Mati Mendadak, Kini Muncul Kasus Bangkai Babi di Penatih Denpasar

Bali Sedang Diterpa Kasus Babi Mati Mendadak, Kini Muncul Kasus Bangkai Babi di Penatih Denpasar

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Aloisius H Manggol
ISTIMEWA
Ilustrasi- Bangkai babi ditemukan di Sungai Bedera, Medan Marelan, Sumut, Selasa (5/11/2019) siang. Diperkirakan sudah ratusan bangkai babi mengapung dan membuat masyarakat terganggu dengan bau yang menyengat. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Ditengah kasus kematian babi yang akhir-akhir ini terjadi di sejumlah daerah di Bali, kasus bangkai babi pun menjadi sorotan.

Seperti diketahui, kematian babi tersebut dipastikan terkena virus African Swine Fever (ASF), atau demam babi Afrika.

Hal ini dikatakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.

Sudikerta Masuk Penjara, Hakim Tak Terima Tuntutan Wayan Wakil

"Iya, mati karena African Swine Fever dan sudah positif setalah dilakukan uji laboratorium," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuwardhana, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (5/2/2020).

Dirinya menduga, babi di Bali bisa terkena virus ASF karena diberikan makanan sisa hotel, restoran dan katering (horeka) dan belum dimasak dengan baik.

Saat pemerintah dan peternak babi tengah konsentrasi membahas kasus babi mati mendadak, muncul kasus bangkai babi di Penatih, Denpasar.

Tak Kapok Dipergoki Suami Bermesraan Bareng Selingkuh, Ipda SD Kembali Lakukan Hal Serupa di Hotel

Gede Merta Arsana langsung mengarahkan pandangannya ke sungai.

Dari jarak 100 meter, Merta melihat bangkai binatang tersangkut di antara  sampah-sampah yang mencemari sungai tepatnya di sebelah Villa Alam Puri Penatih itu.

Ia pun mendekat dan menemukan bangkai babi tergeletak. 

Kabar Terbaru Kasus Harun Masiku, Wahyu Setiawan: Saya Lebih Kenal Hasto Kristiyanto

Dengan perlahan, Merta menyusuri sungai dan meminggirkan satu persatu sampah yang menghalangi bangkai babi itu.

Ia memindahkan bangkai babi yang berukuran lebih besar dari tubuhnya itu seorang diri.

"Dia adalah warga disini yang memang sudah beberapa kali dengan suka rela membersihkan sungai dari bangkai babi," kata Wayan Eka, teman kerja Gede Merta saat ditemui di areal sungai tersebut Kamis (6/2/2020) sore.

Sejak akhir Januari kemarin, bangkai babi memang kerap dibuang di sungai yang berada di Banjar Pelagan, Desa Penatih, Denpasar Timur ini.

Diduga bangkai babi dibuang oleh warga dan peternak babi di sekitar lokasi tersebut

"Kebetulan di dekat SPBU Penatih itu ada beberapa warga yang ternak babi. Kemungkinan disana sumbernya. Saya sayangkan kenapa justru dibuang, harusnya minta bantuan pemda untuk evakuasi," kata Eka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved