40 Gepeng Asal Karangasem Terjaring Satpol di Denpasar Hingga Badung
Jelang hari raya sebanyak 40 gepeng asal Karangasem terjaring Satpol di Denpasar hingga Badung
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
40 Gepeng Asal Karangasem Terjaring Satpol di Denpasar Hingga Badung
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Sebanyak 40 gelandangan dan pengemis (gepeng) asal Karangasem terjaring operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Dinas Sosial (Dinsos) menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Gepeng asal Karangasem itu terjaring di Denpasar, Badung, Buleleng, serta Karangasem.
Kabid Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Karangasem, I Wayan Sukerena mengungkapkan, gepeng yang diserahkan ke Dinsos Karangasem yakni limpahan dari Denpasar, Badung, dan Gianyar.
Mereka diamankan Satpol PP setempat.
Gepeng dikembalikan bertahap dari pertengahan Januari hingga awal Februari 2020.
“Gepeng yang diamankan sebagian berasal dari Pedahan, Desa Tianyar dan Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu. Setelah dilimpahkan, gepeng akan dibawa ke tempat tinggalnya," jelas Sukerena, Kamis (6/2/2020).
Kasi Rehabiltasi Sosial Tuna Sosial, Dinsos, I Made Sumeka Regen mengaku, gepeng yang terjaring di Badung sebanyak 26 orang yang diserahkan pada 23 Januari 2020.
• Dipercaya Kutukannya Masih Berjalan, Warga Munti Buatkan Patung agar Warga Berhenti Menggepeng
• Gepeng Tangkapan Satpol PP Gianyar, Masih dari Munti Gunung dan Pedahan
Di Denpasar terjaring 8 gepeng, diserahkan ke Dinas Sosial pada 30 Januari 2020.
Sisanya diamankan di Kota Amlapura sebanyak 6 orang berasal dari Pedahan.
“Gepeng yang terjaring petugas hampir terjadi setiap tahunnya. Terutama menjelang Galungan dan Kuningan, atau usaba di desa. Tanpa diminta, mereka (gepeng) menyerahkan diri ke petugas. Mungkin biar nggak kena ongkos untuk pulang kampung,” tambah Made Sumeka Regen.
Made Regen menambahkan, gepeng yang diamankan termasuk orang keras kepala.
Hampir tiap tahun mereka terjaring Satpol PP.
Mereka langsung diserahkan tanpa diberikan pembinaan karena minim anggaran.
Biasanya gepeng tidak menghiraukan petugas, dan tetap meng-gepeng sekitar objek wisata.
• Satpol PP Buleleng Tangkap Lima Gepeng, Jelang Hari Raya Banyak Bermunculan
• Satpol PP Gianyar Belum Berhasil Hadapi Gepeng, Ancam Pemberi Sedekah dengan Tipiring
"Menurut pengakuannya, mereka meng-gepeng karena penghasilan per hari tinggi. Bisa mencapai 300 - 500 ribu per hari daripada buat mejejaitan. Selain itu, karena ada tekanan dari suami untuk meng-gepeng," ungkap Regen.
Puluhan gepeng yang ditangkap dan dikembalikan ke rumahnya, bukan yang menerima bantuan bedah rumah dari pemerintah daerah dan usaha ekonomi produktif (UEP) Kementerian Sosial (Kemensos).