Ariadi Terapkan Sistem Desinfektan Semprot, Langkah Antisipasi Peternak Babi Terhadap Virus
Ariadi Terapkan Sistem Desinfektan Semprot, Setiap Orang Masuk Kandang Disemprot Desinfektan, Langkah Antisipasi Peternak Terhadap Virus
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Seorang peternak di Tabanan, Bali, I Nyoman Ariadi menerapkan sistem spraying atau sistem semprot desinfektan bagi setiap orang yang akan masuk ke kandang babi miliknya.
Ini bertujuan agar kandang tetap bersih dan penyebaran virus babi mati mendadak bisa diantisipasi.
Ada tiga lapisan penyemprotan desinfektan yang diterapkan Ariadi untuk tak membiarkan virus masuk ke areal kandangnya.
Ia merupakan peternak pertama di Desa Sudimara, Tabanan, Bali yang menerapkan ini.
• Sarang Tawon Resahkan Warga, Petugas Damkar Tangani Sarang Tawon di Desa Paksebali Klungkung
• Sakit Hati Karena Perkataan Korban, Sakim Fadillah Pukul Senawati Candra Hingga Tak Bernyawa
• Kredit Perbankan di Bali Lampaui Nasional, Tumbuh Hingga 7 Persen
Bahkan di Tabanan dan Bali sekalipun.
Ia menerapkan sistem semprot kepada warga yang akan masuk kandang babi seperti layaknya warga yang melalui mesin pendeteksi di pintu masuk.
Hanya saja ketika ada warga yang akan melalu alat semprot tersebut harus memencet sebuah tombol kemudian keluar desinfektan gang berbentuk embun.
Selain sistem semprot, di bagian bawah juga dibuatkan kubangan air yang sudah dicampur desinfektan.
Tujuannya sama, untuk mengantisipasi adanya virus yang menempel di kaki.
Alat tersebut dipasang di tiga lapisan yakni tempat pertama akan masuk ke lokasi kandang.
Kedua dipasang di areal masuk kandang yang dinamakan zona kuning.
Di areal ini juga orang yang masuk kandang diminta semprotkan diri melalui spraying tersebut.
Dan terakhir adalah di areal kandang.
Orang maupun petugas yang akan bekerja juga melalukan penyemprotan diri dengan spraying.
Setelah tiga tahap tersebut dilaksanakan, barulah warga atau petugas bisa melakukan aktivitas di sekitaran kandang babi.
Untuk menambah tanda larangan atau proteksi kandang, ia juga memasang sebuah spanduk dilarang masuk tanpa seijin petugas.
"Saya terapkan sudah tiga pekan yang lalu. Ini sebagai bentuk antisipasi adanya virus masuk ke kandang. Caranya juga sederhana dengan sistem spraying kepada setiap orang yang akan masuk ke kandang," kata pria yang saat ini menjabat Perbekel Sudimara, Jumat (7/2/2020).
Dia menuturkan, langkah antisipasi tersebut berhasil diterapkan karena sebelumnya mendapat masukan dari dinas terkait serta seorang profesor.
Setelah mendapat masukan langkah antisipasi tersebut, ia kemudian membeli alat seperti tabung dan lainnya kemudian merancang sistem spraying (semprot).
"Pemasangan berlapis ini tujuanya supaya orang yang masuk ke kandang tidak luput dari penyemprotan disinfektan ini," jelasnya.
Menurut Ariadi, langkah ini dirasa tepat untuk mengantisipasi atau mencegah adanya virus masuk ke kandang babi milik peternak.
Hanya saja ia menjamin virus tak masuk ke kandang.
Yang penting, pihaknya sudah berusaha untuk mencegah dengan cara sanitasi ini.
Dan biaya yang diperlukan untuk penerapan sistem ini tidaklah banyak.
Peternak hanya perlu tabung dan desinfektan yang kemudian dicampur dengan air.
"Saya juga tidak berani jamin bahwa dengan langkah itu virus bisa dihentikan. Intinya kami sudah usaha untuk antisipasi, karena hingga saat ini virus masih belum ada obatnya," ungkapnya.
Ia berkata meskipun baru sendiri yang menerapkan, saya harap peternak tetap melakukan antisipasi meskipun dengan cara yang berbeda.
Dan selama ini para peternak sudah melakukan sistem semprot kandang dan sekitarnya.
Jika nantinya ada yang ingin membuat sistem tersebut, Ariadi mengaku siap membantu.
"Astungkara saat ini masih aman, mudah-mudahan tidak ada lagi, karena di Desa Sudimara belum terdampak. Ada katanya satu ekor babi warga mati tetapi belum diketahui apa penyebabnya. Harapan kita agar virus cepat mereda," harapnya.(*)