BPS Sebut Angka Harapan Hidup Bayi yang Lahir Tahun 2019 Lebih Panjang, Ini Sebabnya

Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, sepanjang 2019 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai angka 71,92 poin.

ist/net
Ilustrasi bayi 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, sepanjang 2019 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai angka 71,92 poin.

Angka tersebut tumbuh 0,53 poin atau sebesar 0,74 persen dibandingkan tahun 2018.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, indeks ini digunakan untuk melihat perkembangan kualitas manusia di Indonesia.

Pada pelaksanaannya BPS sudah mengacu kepada indikator-indikator yang digunakan oleh United Nations Development Programme (UNDP).

Punya Tenaga dan Regulasi, Bangli Masih Minta Bantuan Buleleng Untuk Tera Ulang

Menkopolhukam Sebut Ada Salah Ketik di Pasal 170 Draft RUU Omnibus Law

Hujan Deras di Lereng Gunuing Agung, Air Lumpur Meluap Hingga Jalan Raya

"Ada 3 dimensi yang dipertimbangkan di sana. Pertama adalah kesehatan, di sana diukur dengan angka harapan hidup atau umur harapan hidup," tutur Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (17/2/2020).

"Kemudian dari pendidikan ada dua indikator, pertama harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Kemudian standar hidup layaknya dalam pengeluaran per kapita," imbuhnya.

Dengan angka tersebut, maka IPM Indonesia berhasil mendapatkan status pembangunan manusia yang tinggi.

"Beberapa bulan lalu UNDP juga menghitung hal yang sama. Ini progres yang menggemberikan, kita berharap terus meningkat dari waktu ke waktu," kata Suhariyanto.

Pemkab Buleleng Kucurkan Rp 7 Miliar Bonus Atlet Porprov, Peraih Satu Emas Dapat Rp 50 Juta

Sadar Pertempuran Melawan Svay Rieng FC Tak Mudah, Pelatih Bali United Teco: Kita Harus Kerja Keras

Secara lebih detail, dimensi umur panjang dan hidup sehat nasional mengalami pertumbuhan.

Ini dibuktikan dengan indeks yang menunjukan bayi lahir pada tahun 2019 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,34 tahun, lebih lama 0,14 tahun dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

Kemudian, dimensi pengetahuan juga mengalami pertumbuhan.

BPS melaporkan harapan lama sekolah tumbuh menjadi 12,95 tahun dan rata-rata lama sekolah tumbuh menjadi 8,34 tahun BPS menyebutkan, harapan lama sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,54 persen per tahun.

Sementara itu, rata-rata kama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas tumbuh 1,25 persen.

Lalu, BPS juga melaporkan dimensi standar hidup layak nasional mengalami perbaikan.

Hal ini ditunjukan dengan pengeluaran per kapita yang tumbuh menjadi Rp 11,3 juta per tahun pada tahun 2019.

Jika dilihat berdasarkan provinsi, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan IPM tertinggi dengan poin sebesar 80,76.

Sementara Papua menjadi provinsi dengan IPM terendah dengan poin sebesar 60,84. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPS: Bayi yang Lahir Tahun 2019 Punya Harapan Hidup Lebih Panjang"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved