Kebun Raya Eka Karya Bali Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Kumpulkan Sampah Plastik
Kumpulkan Sampah Plastik, Bisa Ditukar Hadiah, Kebun Raya Eka Karya Bali Peringati Hari Peduli Sampah Nasional,
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Kebun Raya Eka Karya Bali menggelar kegiatan bersih-bersih lingkungan bersama instansi pemerintah terkait, Jumat (21/2/2020).
Kegiatan yang mengambil tema "keep it green, keep it clean and enjoy its beauty" ini sebagai wujud kepedulian terhadap sampah.
Mereka yang datang diajak untuk mengambil sampah, setelah terkumpul bisa ditukarkan dengan hadiah.
Menurut pantauan, kegiatan dibuka dengan acara seremonial sekitar pukul 09.00 Wita.
• Cerita Perawat Nusa Indah RSUP Sanglah, Kini Paling Takut Dengan Virus Corona Dan Rabies
• Dinas PKP Bangli Ambil Sampel Organ Babi Mati di Desa Dausa
• Ini Penilaian Stefano Lilipaly Tentang Shin Tae-yong, Banyak Hal Positif yang Diberikan
Kegiatan ini dihadiri perwakilan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Camat Baturiti, Kapolsek Baturiti, dan sejumlah pihak terkait.
Setelah dilakukan seremonial, semua peserta lalu melakukan pemungutan sampah start dari Patung Kumbakarna di areal Kebun Raya hingga ke Patung Jagung yang berada di persimpangan jalan Raya Denpasar-Singaraja, dan kembali lagi ke kebun raya.
Pihak kebun raya juga mengumumkan bahwa pengunjung juga bisa menukar sampah plastiknya di stand hari peduli sampah yang berlaku sejak tanggal 21-23 Februari.
Setiap sampah yang dikumpulkan, bisa ditukar dan kemudian mendapat hadiah.
Kepala Pelaksana Harian Kebun Raya Eka Karya Bali, I Made Ardaka mengatakan, kegiatan bersih-bersih sampah plastik ini sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, pihak Kebun Raya Bali ingin memberikan contoh dan edukasi bahwa sampah plastik ini sangat berdampak buruk bagi lingkungan.
"Minimal di lokasi kita bersih dengan sampah. Ini dilakukan bersama-sama agar menjadi contoh kepada masyarakat luas untuk selanjutnya bisa diikuti apa yang kita lakukan. Apalagi sampah plastik ini problemnya sangat luar biasa dan pengelolaannya sangat susah berbeda dengan sampah organik yang bisa digunakan untuk pupuk," ucap pria yang saat ini sebagai kepala seksi konservasi usai kegiatan, Jumat (21/2/2020).
Menurut Arka, kepedulian terhadap lingkungan memang memerlukan tingkat kesadaran yang sangat tinggi.
Sehingga, perlu waktu untuk menyesuaikannya agar masyarakat sadar diri betapa pentingnya mengelola sampah mulai dari diri sendiri.
"Intinya dengan kegiatan ini kami harapkan bisa ditiru oleh masyarakat luas. Minimal kita bisa menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing dan bisa mengelolanya. Hal kecil yang bisa dilakukan adalah memilah sampah di rumah tangga," harapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat, Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Hesti Sagiri mengatakan, kegiatan bersih-bersih sebagai peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini sangat positif.
Apalagi sampah ini menjadi hal yang biasa ditemui, tapi jika tidak ditangani akan menjadi Boomerang bagi diri sendiri.
"Kami sangat terimakasih kepada Kebun Raya serta stakeholder holder disini yang sudah mengelola sampah dengan baik di tempat wisata ini. Kami menginginkan ada vibrasi ke desa tetangga, sehingga mereka mendapat edukasi tentang pengelolaan sampahnya sesuai Pergub Bali Nomor 47 tahun 2019. Sehingga bisa selesai dari sumbernya,"ucapnya
Menurutnya, dengan kegiatan ini bisa menjadi contoh kepada masyarakat untuk selanjutnya diterapkan di tempatnya masing-masing, minimal desa sekitar atau desa tetangga dari tempat wisatwa ini.
Sehingga ini harus rutin dilaksanakan agar jangan ketika ada peringatan baru melakukannya.
Ini harus menjadi kebiasaan untuk kedepannya.
Ia berkata, selama ini sejumlah desa di Bali juga sudah menyiapkan regulasi untuk pengelolaan sampah.
Contohnya desa-desa di Kecamatan Banjar Buleleng.
Di sana, saat ini masyarakat sudah mulai sadar dan tingkat timbulnya sampah plastik di wilayah tersebut sudah mulai berkurang.
"Mereka juga menyediakan kursus bahasa Inggris berbasis sampah plastik. Jadi siapapun dia, bisa kursus bahasa Inggris dengan syarat membawa sampah plastik sebanyak satu kilogram," jelasnya.
Dia menyambut baik juga terhadap program yang dilakulan dari Kebun Raya Eka Karya Bali dengan memberikan reward kepada para tenaganya ketika mengumpulkan sampah plastik dapat hadiah.
"Kami juga mengharapkan ada tiket gratis yang ditukar dengan sampah plastik. Misalnya kita edukasi masyarakat sekitar sini bahwa setiap membawa beberapa kilo akan bisa masuk gratis kebun raya satu keluarga. Nah itu mungkin salah satu cara untuk membuat masyarakat semangat menjaga lingkungannya," harapnya.(*)