Lomba Bali Grafi Dengan Aksara Bali di Tabanan, Wujud dari Pelestarian Budaya
Jangan Jadi Penonton di Rumah Sendiri !, Lomba Bali Grafi Dengan Aksara Bali, Desa Delod Peken Gelar 5 Lomba Budaya, Serangkaian Bulan Bahasa Bali
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Didampingi kertas putih kosong di atas dulang, para peserta lomba tampak antusias dan serius menulis Aksara Bali di Gedung Kesenian I Ketut Mario Tabanan, Bali, Selasa (25/2/2020).
Selain menulis atau Nyurat aksara Bali, juga digelar lomba Nyurat lontar, Nyurat Ngewacen Bahasa Bali, Bali Grafi, serta mesatua Bali.
Para peserta melibatkan anak SD, SMP, serta Ibu PKK di Desa Delod Peken.
Perbekel Delod Peken, I Gede Komang Restan Wisnawa mengatakan, rangkaian kegiatan lomba lima kegiatan ini merupakan wujud dari pelestarian budaya dalam Bulan Bahasa Bali yang dilakukan setiap bulan Februari.
• Siaran Langsung MNCTV Svay Rieng vs Bali United Piala AFC 2020 Pukul 19.00 Wita
• Jalan Kaki Dapat Membantu Kamu Menurunkan Berat Badan, Lakukan Cara-cara Ini
• Tembus Rp 8,1 Triliun, BRI Terus Perkuat Penyaluran KUR
Terlebih lagi, sejak 2016 lalu di Desa Delod Peken juga memiliki sanggar Bahasa Bali yang bernama Sanggar Widya Sanggar.
Sehingga ketika mulai digelarnya Bulan Bahasa Bali sejak tahun lalu pihaknya tak bingung lagi.
Kegiatan digelar selama sehari penuh.
"Kita sudah lakukan dua kali sejak tahun lalu," katanya.
Restan Wisnawa menyebutkan, ada lima lomba yang digelar.
Diantaranya, menulis atau Nyurat aksara Bali, lomba Nyurat lontar, Nyurat Ngewacen Bahasa Bali, Bali Grafi, serta mesatua Bali.
Dalam kegiatan ini melibatkan 35 orang peserta yang mewakili per Banjar yang sebelumnya sudah dilakukan seleksi di Banjar masing-masing.
Di luar kegiatan lomba tersebut, pihaknya juga gelar pementasan seperti Tari Pendet.
Terlebih lagi Desa Delod Peken juga memiliki dua Sanggar Tari.
Artinya semua masyarakat terlibat dalam kegiatan ini.
Yang menarik adalah lomba Bali Grafi.